SUDARSONO, Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah terhadap Mutu Pendidikan Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat. Tesis. Jakarta: Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis dan menguji 1) Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap mutu pendidikan. 2) Pengaruh iklim sekolah terhadap mutu pendidikan 3) Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim sekolah. Adapun hipotesis penelitiannya adalah a) Terdapat pengaruh langsung positif kepemimpinan kepala sekolah terhadap mutu pendidikan.b ) Terdapat pengaruh langsung positif iklim sekolah terhadap mutu pendidikan.c) Terdapat pengaruh langsung positif kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim sekolah. Metode Penelitian ini adalah kuantitatif dengan disain korelasional. Disain korelasional digunakan untuk mengetahui pengaruh dan menguji hipotesis hubungan tiga variabel. Populasi penelitian ini yaitu guru-guru yang mengajar di Sekolah Dasar Negeri Wilayah Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat yang berjumlah 252 orang, sedangkan sampel penelitian ditetapkan sebanyak 155 orang dan sampel uji coba sebanyak 30 orang yang diambil secara acak dan proporsional sesuai jumlah guru yang ada pada masing-masing Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner dengan model skala Likert yang terdiri dari lima pilihan jawaban. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa:1).Terdapat pengaruh langsung positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan mutu pendidikan Sekolah Dasar Negeri di wilayah Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat. Hal ini berarti semakin baik kepemimpinan seorang kepala sekolah maka semakin baik pula mutu pendidikan yang dihasilkan. Sebaliknya, jika semakin tidak baik kepemimpinan seorang kepala sekolah maka akan semakin buruk juga mutu pendidikan yang akan dihasilkan oleh sekolah tersebut. Hubungan kedua variabel ini kuat ditunjukkan dengan persamaan regresiX = 27,645 + 0,497X1. Kuatnya korelasi kedua variabel ditunjukkan oleh koefisien korelasi (r13) sebesar 0,592 dan koefisien determinan (r13 2) sebesar 0,350 dan koefisien jalur (p31) = 0.399 pada a = 0,05. Hal ini berarti 35,0 % variasi mutu pendidikan ditentukan oleh kepemimpinan kepala sekolah. 2) Terdapat pengaruh langsung positif iklim sekolah terhadap mutu pendidikan. Hal ini memberikan pengertian bahwa semakin baik iklim sekolah, akan diiringi dengan meningkatnya mutu pendidikan. Demikian pula sebaliknya, semakin tidak baik iklim sekolah, akan diiringi dengan menurunnya mutu pendidikan. Hubungan kedua variabel kuat ini ditunjukkan dengan persamaan regresi Ù 3 X = 38,429 + 0,419X2. Kuatnya korelasi kedua variabel ditunjukkan oleh koefisien korelasi (r23) sebesar 0,575 dan koefisien determinan (r23 2) sebesar 0,331 dan koefisien jalur (p32) 0,363 pada a =0,05. Hal ini berarti 33,1 % variasi nilai mutu pendidikan ditentukan oleh iklim sekolah. 3) Terdapat pengaruh langsung positif kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim sekolah. Hal ini memberikan pengertian bahwa semakin baik kepemimpinan kepala sekolah, maka semakin baik iklim sekolah. Sebaliknya semakin tidak baik kepemimpinan kepala sekolah, maka semakin kurang baik iklim sekolah. Hubungan kedua variabel ini ditunjukkan dengan persamaan regresi Ù 2 X = 27,685 + 0,611 X1. Kuatnya korelasi kedua variabel ditunjukkan oleh koefisien korelasi (r12) sebesar 0,531 sehingga koefisien determinannya (r12 2) sebesar 0,282 dan koefisien jalur (p21) 0,531 pada a = 0,05. Hal ini menunjukkan 28,2 % variasi yang terjadi pada iklim sekolah ditentukan oleh kepemimpinan kepala sekolah.
|