Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai profetik dalam hikayat
Kalilah Wa Dimnah (Kajian Struktural Semiotik). Peneliti menggunakan metode
kualitatif deskriptif dengan tekuik analisis data untuk mengetahui nilai-nilai
profetik yang terdapat pada lima sampel yang terpilih dalam hikayat Kalilah Wa Dimmah Kajian Struktural Semiotik dengan menggunakan metode Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling). Peneliti menganalisis struktur hikayat untuk mengetahui adanya nilai profetik sebagai unsur ekstrinsiknya Serta menggunakan sudut pandang melalui kajian semiotik. Hasil penelitian menyimpulkan lima sampel hikayat Kalilah Wa Dimnah terdapat nilai profetik: (1) humanisasi sebagai bentuk perlawanan dari dehumanisasi yang membentuk manusia mesin, manusia dan masyarakat massa, dan budaya massa yang berpikir dan bertindak tidak berdasarkan akal sehat, nilai dan norma, (2) liberasi sebagai bentuk perlawanan dari segala bentuk penindasan, baik penindasan politik, penindasan negara, ketidakadilan ekonomi dan ketidakadilan gender; dan (3) transendensi yang merupakan bentuk dari kesadaran ketuhanan atau sesuatu yang melampaui keterbatasan manusia serta adanya pemahaman dan penafsiran Al-Qur'an atas realitas. Terdapat pula tiga aspek semiotik yang meliputi: (1) Ikon; (2) Simbol; (3) Indeks. Nilai profetik dalam kajian struktural semiotik tersebut yang menjadi bekal
implementasi dalam pembelajaran apresiasi sastra Indonesia di sekolah, khususnya di kelas X SMA karena sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Pengkajian nilai-nilai profetik dalam pembelajaran apresiasi sastra Indonesia, diharapkan mampa menjadi benih yang akan tumbuh menjadi karakter bangsa yang memiliki kesadaan ketuhanan dan kemanusiaan dalam diri siswa.
|