Trend gaya berpakaian dewasa ini semakin cepat berubah. Masyarakat yang sebelumnya
memilih baju yang simple, sekarang keunikan pada kain menjadi daya tarik tersendiri
bagi pecinta fasion. Begitu juga dengan jeans atau yang biasa kita kenal sebagai denim.
Dalam proses produksi Denim (Jeans) yang diwarnai indigo adalah benang (Yarn),
setelah diwarnai (Dyeing) dengan indigo lanjut ditenun sampai siap untuk di garment.
Rendahnya produktivitas dikarenakan pengontrolan pewarnaan indigo yang masih
conventional yang menjadi sumber masalah, tingkat produksi yang tidak sesuai dengan
standar (cacat) masih tinggi. Untuk meningkatkan efektivitas dan kualiatas pada produksi
denim perlu kiranya memperbaiki hasil produk secara terus menerus yang banyak dipakai
oleh perusahaan-perusahaan dalam melakukan perbaikan kualitas dengan
mengimplementasikan perubahan-perubahan yang diperlukan. Pengamatan dari catatan
log book produksi yang dicatat dari hasil tes lab dapat dipelajari dan dianalisa. Hasil
produksi yang telah selesai dijalankan dan dapat diketahui berapa besar kesalahan (error)
yang terjadi. Dengan besarnya fluktuasi warna yang terjadi selama produksi
mengakibatkan kesalahan rata rata antara 15% sampai 35% untuk setiap batch nya. Jadi
untuk meningkatkan efektifitas dan kualitas perlunya untuk mempertimbangkan inovasi
baru dengan Inovasi Indicon yang otomatis dan lebih modern serta telah teruji di banyak
negara. Dimana dapat menghemat bahan baku, biaya utility yang menunjang produksi
dan waktu produksi yang lebih singkat, yaitu sebesar 20% sampai 25 % yang berarti dapat
dikatakan telah terjadi peningkatan sebesar 20% sampai 25 %. Hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai dasar dalam pengembangan teori atau penelitian serupa berikutnya
untuk melihat faktor-faktor lain yang dinilai mampu meningkatkan efektivitas dan
kualitas produksi khususnya pada produksi denim.
|