Abstrak  Kembali
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis isi pada instrumen evaluasi “Buku Teks Bahasa Indonesia kelas X Tahun Pelajaran 2020/2021” dengan kerelevansiannya pada karakteristik dan nilai-nilai karakter dalam penilaian autentik. Sebagai buku pegangan siswa karangan Suherli, Maman Suryaman, Aji Septiaji, dan Istiqomah yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Revisi 2017. Jenis penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Buku ini diharapkan dapat memenuhi persyaratan baik yang telah ditentukan dan tentunya berisi Pendidikan Karakter yang dibawa dalam Kurikulum 2013. Data dikumpulkan melalui tahapan pembacaan buku teks, mengidentifikasi dan pengklasifikasian. Prosedur analisis data yang digunakan adalah analisis isi oleh Ani tentang kerelevansian karakteristik penilaian autentik dengan kompetensi inti KI-2 pada kurikulum 2013 sebesar 91,88%. Analisis berikutnya yakni kerelevansian instrumen penilaian terhadap nilai-nilai karakter sebesar 93,60% yang menjelaskan bahwa: 1) nilai memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri indikator yang mendominasi adalah Jujur dengan persentase 91,23%. 2) nilai menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari indikator yang mendominasi adalah Disiplin dengan persentase 95,61%. 3) nilai berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun indikator yang mendominasi adalah Santun dengan persentase 92,98%. 4) nilai memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat indikator yang mendominasi adalah Peduli dengan persentase 92,98%. 5) nilai menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimiliki indikator yang mendominasi adalah Tanggung jawab dengan persentase 97,36%. 6) nilai mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif indikator yang mendominasi adalah Responsif dengan persentase 93,85%. 7) nilai menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana indikator yang mendominasi adalah Proaktif dengan persentase 90,35%. Penilaian autentik ini sangat efektif dari penilaian sebelumnya meskipun relatif sedikit rumit dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit, tetapi penilaian autentik dapat meningkatkan kreativitas dan keaktifan peserta didik, khususnya pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Penilaian autentik mempunyai beberapa keunggulan yang akan mendukung agar penilaian autentik dapat terlaksana dengan baik. Keunggulan tersebut akan mendukung guru dalam melaksanakan penilaian autentik.