Keterbacaan berasal dari kata “Readability” yang merupakan turunan dari
“Readable”, artinya dapat dibaca atau terbaca. Keterbacaan adalah hal tentang terbaca-tidaknya suatu bahan bacaan tertentu oleh pembacanya. Keterbacaan mempersoalkan tingkat kesulitan atau tingkat kemudahan suatu bahan bacaan tertentu bagi peringkat pembaca tertentu. Keterbacaan merupakan ukuran tentang sesuai-tidaknya suatu bacaan bagi pembaca tertentu dilihat dari segi tingkat kesulitan atau kemudahan wacananya. Dalam penelitian ini Keterbacaan Buku Tematik diukur dengan menggunakan Formula Flesch Reading Ease (1974), Flesch Reading Ease digunakan untuk mengukur kematangan bacaan yang ditunjukkan melalui rentang skor dari 0 sampai dengan 100. Motivasi Belajar adalah Kekuatan pendorong dan pengarah perbuatan belajar. Pendorong dalam arti Pemberi kekuatan yang memungkinkan perbuatan belajar dijalankan. Pengarah dalam arti pemberi tuntutan kepada perbuatan belajar ke arah tujuan yang telah ditetapkan. Kriteria Motivasi dibagi menjadi 3 (Tiga) yaitu : Motivasi Kuat (67 – 100%); Motivasi Sedang (34 – 66%) dan Motivasi Lemah (0 – 33%). Hasil belajar berupa perubahan perilaku, baik yang menyangkut kognitif, psikomotorik, maupun afektif. Dari penelitian terhadap hasil belajar pre-test dan post-test dua kelompok Eksperimen dan Kontrol (Kelas A dan B) maka terdapat siswa dengan nilai hasil belajar 65 kategori motivasi sedang dari Kelompok Eksperimen berjumlah 4 (Empat) Orang dan terdapat siswa dengan nilai hasil belajar 65 kategori motivasi sedang dari Kelompok Kontrol berjumlah 3 (Tiga) Orang.
|