Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter dalam meningkatkan Mutu Lulusan di SDN Ciracas 11 Pagi berangsur mulai ada perubahan yang lebih baik, hal ini ditandai dengan diadakan nya 5S di depan pintu gerbang sekolah yang pada awalnya siswa suka sekali masuk sekolah dari pintu belakang dekat kantin dengan adanya penelitian yang dilakukan Penulis sekarang hanya ada satu pintu gerbang masuk. Semua guru diharapkan datang 15 menit lebih awal, dengan adanya perubahan Karakter ini ,siswa kelas 6 memiliki sikap baik yang disertai dengan kedisplinan belajar dan berdampak positif terhadap nilai mereka.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter di dalam meningkatkan mutu lulusan SDN Ciracas 11 Pagi. Dalam hal ini memfokuskan pada satu fokus yaitu Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah dan dua sub fokus yaitu Pendidikan Karakter Berbasis Tindakan Kelas dan Pendidikan Karakter Berbasis Partisipasi Masyarakat. Penelitian ini menggunakan model evaluasi CIPP ( Contex, Input, Process dan Product ). Pengumpulan data ini dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Pendidikan Karakter dalam Meningkatkan Mutu Lulusan di SDN Ciracas 11 Pagi sudah berjalan efektif dan juga sudah memenuhi standar kriteria , (1) implementasi pendidikan karakter dalam peningkatan mutu lulusan ini telah dilakukan terencana terlebih dahulu hanya saja belum dilakukan kembali lagi. Dengan adanya penelitian ini akhirnya kembali dilakukan program 5S (2) strategi yang dikembangkan oleh SDN Ciracas 11 Pagi, dalam mengimplementasikan pendidikan karakter terhadap peningkatan mutu lulusan adalah dengan memastikan seluruh unsur baik internal maupun eksternal sekolah terlibat secara konsisten dalam menciptakan fokus dan sub fokus Sementara itu, kendala yang dihadapi adalah masih adanya pemahaman guru terhadap pendidikan karakter dalam peningkatan mutu lulusan yang perlu ditingkatkan, kemampuan sebagian guru dalam mengelola waktu sehingga masih mengalami kesulitan memantau perkembangan karakter siswa secara optimal, dan kerja sama yang belum optimal pada sebagian orang tua sehingga pada akhirnya juga berdampak pada perkembangan karakter siswa didalam peningkatan mutu lulusannya
|