Penelitian ini mengkaji dampak pendekatan pengajaran dan tingkat literasi terhadap Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) pada peserta didik. Sejumlah 44 peserta didik dibagi ke dalam kelompok eksperimen yang menerapkan pendekatan Question Formulation Technique (QFT) dan kelompok kontrol dengan pendekatan ekspositori. Melalui analisis varian (ANOVA), penelitian ini mengevaluasi tiga hipotesis utama. Hasil untuk Hipotesis 1 tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kontrol dalam peningkatan HOTS (Sig. = .068). Hipotesis 2 mengungkapkan bahwa peserta didik dengan literasi tinggi memiliki skor HOTS yang signifikan lebih tinggi daripada mereka yang memiliki literasi rendah (Sig. = .002). Sementara itu, Hipotesis 3 tidak menemukan bukti interaksi yang signifikan antara metode pengajaran dan tingkat literasi (Sig. = .209). Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat literasi memegang peranan penting dalam pengembangan HOTS, sedangkan pilihan pendekatan pengajaran tidak berpengaruh signifikan. Temuan ini menyarankan pendidikan literasi yang kuat sebagai kunci untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, tanpa ketergantungan yang signifikan pada pendekatan pengajaran yang digunakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) tidak terdapat pengaruh Question Formulation Technique (QFT) terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik pada pembelajaran tematik Mata Pelajaran IPA kelas V, 2) terdapat pengaruh kemampuan literasi terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik pada pembelajaran tematik Mata Pelajaran IPA kelas V, 3) tidak terdapat interaksi pengaruh antara pendekatan Question Formulation Technique (QFT) dan literasi terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik pada pembelajaran tematik Mata Pelajaran IPA kelas V.
|