Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa dengan menggunakan model pembelajaran Guided Discovery Learning. Berpikir kritis dan sikap ilmiah merupakan aspek yang penting untuk dikembangkan dalam pembelajaran, terutama pada pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Berpikir kritis merupakan bagian dari proses kerja kognitif dan sikap ilmiah mengembangkan aspek afektif. Metode penelitian studi kuasi eksperimen dengan desain penelitian pretest posttest control group design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Bukit Duri 05 Jakarta Selatan. Perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperimen yaitu dengan model pembelajaran Guided Discovery Learning sedangkan untuk kelas kontrol dengan model pembelajaran Free Discovery Learning. Uji hipotesis pertama melalui uji T diketahui nilai Sig. (2-tailed) adalah 0,805. Dikarenakan nilai Sig. (2-tailed) 0,805 > 0,05, dengan demikian H0 diterima dan H1 ditolak artinya tidak terdapat perbedaan kemampuan awal berpikir kritis siswa yang kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol. Kedua, diketahui nilai Sig (2-tailed) yaitu 0,938 > 0,05, maka H0 diterima. Artinya tidak terdapat perbedaan kemampuan awal sikap ilmiah antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Ketiga, diketahui nilai Sig. (2-tailed) 0,0001 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol. Keempat, diketahui nilai Sig. (2-tailed) yaitu 0,0001 < 0,05, maka H0 ditolak. Artinya terdapat perbedaan peningkatan sikap ilmiah antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.