Penelitian ini dilatarbelakangi adanya masalah dalam keterampilan menulis, selalu ditemukan peserta didik kelas II SD yang mengalami kesulitan dalam menulis huruf tegak bersambung. Adapun bentuk kesulitan menulis huruf tegak bersambung antara lain: kesulitan menuliskan huruf kapital, kesulitan menggabungkan huruf menjadi kata dalam sebuah kalimat, tidak sesuai bentuk dan ukurannya. Kesulitan itu terjadi karena ada beberapa faktor yang memengaruhinya.
Faktor yang memengaruhi kesulitan menulis huruf tegak bersambung tersebut dapat ditinjau dari psikologis, motorik, dan sosial. Dalam hal ini peran pendidik untuk mengatasi kesulitan menulis peserta didik sangat diperlukan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, yang bertujuan untuk menganalisis kesulitan dalam menulis huruf tegak bersambung peserta didik kelas II SDN Balimester 01 Pagi tahun pelajaran 2022/2023.
Penelitian ini menggunakan subjek penelitian yaitu peserta didik kelas II SD dan guru kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi digunakan untuk mengetahui peserta didik yang mengalami kesulitan menulis huruf tegak bersambung dan untuk mengetahui sejauh mana keterampilan peserta didik dalam menulis tegak bersambung. Wawancara digunakan untuk memperoleh informasi secara langsung dari guru kelas maupun peserta didik. Dokumentasi didapatkan saat menganalisis kesulitan menulis huruf tegak bersambung peserta didik, pada buku garis lima.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kesulitan dalam keterampilan menulis huruf tegak bersambung peserta didik kelas II SD dapat ditinjau dari beberapa faktor yaitu 1) faktor psikologis sebagai faktor penghambat pada peserta didik dalam mengenal dan memahami berbagai bentuk pada huruf tegak bersambung serta dalam mengimplementasikannya. 2) faktor motorik sebagai hambatan yang dirasakan oleh peserta didik karena tidak terbiasannya atau berbedanya penulisan huruf tegak bersambung dengan huruf biasa. 3) faktor sosial sebagai hambatan peserta didik dalam menulis huruf tegak bersambung karena kurangnya dukungan yang diberikan oleh lingkungan keluarga untuk melatih siswa agar terbiasa dan memahami secara baik bagaimana menulis huruf tegak bersambung secara baik dan benar dalam mengimplementasikannya.
|