Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis wujud budaya khas, model dan bentuk integrasi
domina, faktor pendorong dan penghambat integrasi antara suku Buton dan suku Iwan dalam
pengembangan pembelajaran IPS di tingkat SMP Desa Koja Doi. Metode penelitian yang
digunakan adalah kualitatif etnografi yaitu dengan mendapatkan data secara alamiah melalui
observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan budaya gotong-royong merupakan wujud budaya khas antara
suku Buton dan suku Iwan. Budaya tersebut terwujud dalam upacara perkawinan, keagamaan, dan
pembangunan sosial. Integrasi ekonomi merupakan model dan bentuk integrasi dominan dari suku
Buton dan suku Iwan. Hal yang menjadi pendorong terjadinya integrasi antara suku Buton dan
suku Iwan meliputi faktor bahasa, adat-istiadat dan tradisi keagamaan. Sedangkan faktor yang
menjadi penghambat hanyalah pandangan kesukuan dari kedua suku tersebut.
Hal demikian dapat diterapkan dalam proses pembelajaran IPS di SMP Negeri 4 Koja Doi.
Dengan keanekaragaman suku dan budaya yang dimiliki peserta didik tidak jarang menimbulkan
konflik kesukuan atau cara pandang yang berbeda mengenai logat bicara (dialeg) dan karakter
sehingga memungkinkan terjadinya integrasi budaya peserta didik dala proses pembelajaran IPS di
SMP Negeri 4 Koja Doi. Pembelajaran IPS sebagai program pendidikan dan bidang pengetahuan,
tidak hanya menyajikan pengetahuan sosial semata-mata, melainkan harus pula membina peserta
didik menjadi warga masyarakat dan warga negara yang memiliki tanggung jawab terhadap
masyarakat, bangsa dan negara. Dengan demikian, pokok bahasan yang disajikan tidak hanya
terbatas pada materi yang bersifat pengetahuan, melainkan juga meliputi nilai-nilai yang wajib
melekat pada diri peserta didik. Proses pelaksanaan pembelajaran di kelas yang memiliki
keanekaragaman suku dan budaya yang sudah terpadu, pendidik menggunakan bentuk kelas
multicultural sehingga integrasi budaya peserta didik dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 4
Koja Doi dapat terbentuk melalui komunikasi verbal (Bahasa Indonesia).
|