Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki 17.508 pulau
besar dan kecil. Kondisi inilah yang menjadikan Indonesia menjadi negara
multikultural yang memiliki beragam suku,agama, adat, budaya, etnis dan ras.
Multikulturalisme merupakan gerakan yang bukan hanya menuntut pengakuan
terhadap semua perbedaan yang ada, tetapi juga bagaimana keragaman atau
perbedaan yang ada dapat diperlakukan sama sebagaimana seharusnya. Salah satu
keanekaragaman yang memiliki keunikan yaitu multi etnik. Etnisitas sendiri
menjadi salah satu kompleksitas di Indonesia yang tersebar dari wilayah Sabang
hingga Merauke. Keanekaragaman dalam kondisi kompleksitas ini tentu memiliki
nilai-nilai yang baik yang tetap hidup dan dianut hingga saat ini. SMP 6
Pangkalpinang tercatat memiliki sumber daya manusia yang pluraritas mulai dari
etnik Melayu, Tionghoa, hingga jawa, agama islam, kristen, protestan, konghucu
dan budha. Kebergaman ini mengharuskan sekolah menanamkan nilai-nilai
multikultural agar tercipta suasana lingkungan yang harmonis. Pengembangan
multikultural di sekolah dapat dilakukan melalui program dan kegiatan yang
diterapkan oleh sekolah.Tujuan penelitian ini adalah pemahaman siswa tentang
nilai-nilai multikultural, pembentukan nilai-nilai multikultural, implementasi nilainilai
multikultural yang diterapkan oleh pihak sekolah dalam kehidupan sehari hari
siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi. Sumber data penelitian yaitu siswa, guru IPS dan wakil kesiswaan.
Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen yang
di uji keabsahannya melalui teknik tiangulasi sumber. Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa pemahaman siswa tentang nilai-nilai multikulturalisme sangat
beragam. Pembentukan yang dilaksanakan pihak sekolah dikategorikan menjadi
beberapa indikator yaitu program pembentukan awal yang terdiri dari pelaksanaan
MPLS selama 1 minggu, kegiatan kepramukaan, OSIS dan ekstrakurikuler lainnya
serta intensitas guru dalam menanamkan nilai-nilai multikultural. Program
pembiasaan terdiri dari program pembiasaan sikap atau perilaku sopan santun yang
mencangkup program 5S (senyum, salam, sapa, sopan santun), program
pembiasaan berbahasa Indonesia ketika di lingkungan sekolah serta program
pembiasaan nasional. Implementasi nilai-nilai multikultural antara lain nilai
keadilan, sekolah memberlakukan seluruh siswa dengan adil, sebagai contoh
sekolah tidak membedakan siswa berdasarkan gender, ras maupun agama semua
memiliki hak yang sama. Nilai keragaman, sekolah membagi komposisi kelompok
kelas dengan beragam siswa baik dari etnik yang berbeda, agama yang berbeda,
serta daerah asal yang berbeda sehingga ditiap kelasnya merupakan kelas
heterogen. Nilai kebebasan diwujudkan dalam kegiatan diantaranya pemilihan
ekstrakulikuler dan nilai solidaritas.
|