emampuan pemecahan masalah merupakan kemampuan berpikir tinggi yang memiliki empat langkah dalam penyelesaiannya meliputi memahami masalah, merencanakan solusi, melaksanakan rencana solusi, dan mengecek kembali jawaban. Kecakapan tersebut salah satunya perlu diwujudkan dalam pembelajaran sistem persamaan linear dua variabel sebagai topik yang fundamental untuk dipahami siswa dan kerap kali ditemukan kesulitan siswa dalam memahami konsep, mengubah ke dalam model matematika, dan menyelesaikan soal cerita atau aplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pencapaian kemampuan pemecahan masalah siswa melalui strategi pembelajaran REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, dan Transferring) dengan e-modul ditinjau dari kemampuan awal matematis siswa (tinggi dan rendah). Penelitian dengan menggunakan metode kuasi eksperimen serta desain faktorial 2 × 2 ini dilakukan terhadap 56 siswa kelas 8 MTs tahun ajaran 2022/2023 yang terbagi dalam empat rombongan belajar di suatu MTs swasta di Kota Jakarta Pusat. Dalam mempelajari topik sistem persamaan linear dua variabel, kelompok eksperimen memperoleh pembelajaran melalui strategi pembelajaran REACT dengan e-modul, sedangkan kelompok kontrol melalui strategi pembelajaran konvensional. Instrumen primer yang digunakan yaitu tes kemampuan awal matematis dan tes kemampuan pemecahan masalah. Adapun hasil penelitian ini yaitu: 1) terdapat perbedaan pencapaian kemampuan pemecahan masalah siswa yang signifikan antara siswa yang memperoleh strategi pembelajaan REACT dengan e-modul dan pembelajaran konvensional, 2) tidak terdapat efek interaksi strategi pembelajaran dan kemampuan awal matematis siswa terhadap pencapaian kemampuan pemecahan masalah siswa, 3) terdapat perbedaan pencapaian kemampuan pemecahan masalah siswa yang signifikan antara siswa yang memperoleh strategi pembelajaran REACT dengan e-modul dan pembelajaran konvensional ditinjau dari kemampuan awal matematis tinggi, dan 4) tidak terdapat perbedaan pencapaian kemampuan pemecahan masalah siswa yang signifikan antara siswa yang memperoleh strategi pembelajaran REACT dengan e-modul dan pembelajaran konvensional ditinjau dari kemampuan awal matematis rendah.
|