Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan saat lahir kurang dari 2500 gram. Kejadian BBLR di Indonesia mengalami penurunan dari tahun ketahun. Tahun 2013, kejadian BBLR sebesar 10,2% kemudian menurun menjadi 7% pada tahun 2017, selanjutnya pada tahun 2018 Indonesia mampu menurunkan angka kejadian BBLR menjadi 6,2%, meskipun demikian BBLR perlu untuk dikaji lebih lanjut karena BBLR merupakan masalah yang kompleks dan menimbulkan dampak jangka panjang dan fatal, seperti Stunting dan kematian bayi. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis determinan berat bayi lahir rendah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis determinan Berat Badan lahir Rendah (BBLR) di Indonesia (Analisis Data SDKI 2017). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Sumber data menggunakan data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 di
Indonesia. Hasil dari analisis univariat, bivariat dan multivariat menunjukkan bahwa berat bayi lahir rendah (BBLR) pada asupan tablet tambah darah (TTD) lengkap sebesar 71,2% di SDKI tahun 2017. Faktor yang berhubungan dengan kejadian berat bayi lahir rendah adalah jenis kelamin, kehamilan kembar, frekuensi ANC, penggunaan alat kontrasepsi, komplikasi kehamilan, asupan tablet tambah darah, paritas, wilayah dan pekerjaan. Faktor yang paling berperan dalam kejadian berat bayi lahir rendah adalah asupan tablet tambah darah dengan OR 1.586.
|