ABSTRAK Tutik Sudjiati. Evaluasi Program Sekolah Luar Biasa Negeri 02 Jakarta. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof DR. Hamka, 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi , mendapatkan informasi apakah program pendidikan di Sekolah Luar Biasa negeri 02 Jakarta telah memenuhi Standar Nasional Pendidikan. Program pendidikan yang dimaksud meliputi kurikulum, program pembelajaran, tenaga pendidikan dan kependidikan , peserta didik ,sarana dan prasarana pendidikan , pembiayaan , pengolahan dan penilaian. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan model evaluasi Discrepancy (Discrepansy Evaluation Model) yang dikembangkan oleh Malcom. M. Provus. Subyek dalam penelitian ini meliputi kepala sekolah, guru, pegawai sekolah, peserta didik, orang tua siswa dan pihak berwenang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, kuisioner dan studi dokumen. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan deskriptif kuantitatif yaitu dengan mendeskripsikan dan memaknai data dari masing-masing komponen yang dievaluasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa landasan hukum atau kebijakan tentang pelayanan terhadap Anak Berkebutuhan Khusus memang sudah ada. Peranan Pemerintah yang berkaitan dengan kebijakan terhadap Anak Berkebutuhan Khusus pelaksanaannya melalui Departemen Sosial Republik Indonesia dengan adanya Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA). Salah satu komponen dari Program Kesejahteraan Sosial Anak adalah anak dengan kecacatan. Bentuk layanannya yaitu dengan mendirikan Forum Komunikasi keluarga Dengan Anak Kecacatan (FKKDAK), dengan adanya FKKDAK diharapkan orang tua Anak Berkebutuhan Khusus terbuka kesadarannya untuk bisa memenuhi kebutuhan dasar Anak Berkebutuhan Khusus dan memiliki keterampilan dalam memberikan pelayanan yang terbaik (good parenting skill) untuk Anak Berkebutuhan Khusus, karena keluarga adalah lingkungan yang terbaik utnuk Anak Berkebutuhan Khusus. Sekolah Luar Biasa negeri 02 Jakarta merupakan Sekolah Luar Biasa yang menangani Anak Berkebutuhan Khusus dari berbagai jenis kelainan seperti Low Vision, Tunarungu, Tunagrahita, Tunadaksa, Autism. Orang tua Anak Berkebutuhan Khusus memiliki persepsi dan perilaku yang beragam terhadap Anak Berkebutuhan Khusus, dari hasil penelitian prosentase orang tua yang menerima Anak Berkebutuhan Khusus sebesar 74,8%, orang tua yang malu memiliki Anak Berkebutuhan Khusus sebesar 2,36% dan orang tua yang mempersiapkan masa depan Anak Berkebutuhan Khusus sebesar 64,57%. Dari data tersebut data ditarik kesimpulan pada umumnya orang tua Anak Berkebutuhan Khusus menerima anak mereka dengan segala karakteristiknya. Jenjang pendidikan orang tua kualifikasi tingkat SD-SMP 19,69%, tingkat SLTA-S1 sebesar 80,31%. Jenis pekerjaan orang tua paling banyak adalah karyawan swasta sebesar 33,8%. Penilaian terhadap system pembiayaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Artinya sekolah menggunakan dana yang bersumber dari BOP dan BOS sudah sesuai dengan juknis. Penilaian terhadap sistem pengelolaan pendidikan cukup sesuai dengan standar pengelolaan sehingga perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pendidikan tercapai secara efesien dan efektif. Sistem penilaian di SLBN 02 Jakarta yang berkaitan dengan mekanisme dan prosedur penilaian hasil belajar peserta didik sudah sesuai dengan standar yang belaku. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa penilaian terhadap standar isi dan standar proses memperoleh skor rata-rata sebesar 4,3 berada pada kategori baik, artinya SLBN 02 jakarta mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus. Penilaian standar tenaga pendidik dan kependidikan sudah banyak yang memenuhi syarat kualifikasi akademik yaitu lulusan S1 sebesar 84,48% dan S2 sebesar 6,8%. Penilaian terhadap standar kelulusan peserta didik sudah tergolong baik. Penilaian terhadap sarana dan prasarana di SLBN 02 Jakarta walaupun masih ada sarana yang belum mencukupi namun sekolah berusaha memanfaatkan ruang yang ada untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Penilaian terhadap sarana umum memperoleh skor rata-rata 2,6, penilaian terhadap sarana khusus memperoleh skor rata-rata 2,45. Sarana dan ruang kelas memperoleh skor rata-rata 2,7 dan prasarana khusus memperoleh skor rata-rata 2,4. Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa standar sarana prasarana di SLBN 02 Jakarta cukup memadai atau memenuhi standar minimal. Penilaian terhadap sarana dan prasarana di SLBN 02 Jakarta walaupun masih ada sarana yang belum tercukupi namun sekolah berusaha memanfaatkan ruang yang ada untuk memenuhi kebutuhan tersebut sedangkan sarana prasarana lain cukup baik, sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa standar sarana prasarana di SLBN 02 Jakarta cukup memadai atau memenuhi standar minimal dengan peroleh skor rata-rata 2,6. Penilaian terhadap sistem pembiayaan sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku artinya sekolah menggunakan dana yang bersumber dari BOP dan BOS sudah sesuai dengan juknis. Penilaian terhadap sistem pengelolaan pendidikan di SLBN 02 Jakarta cukup sesuai dengan standar pengelolaan sehingga perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pendiidkan tercapai secara efisien dan efektif. Sistem penilaian di SLBN 02 Jakarta yang berkaitan dengan mekanisme dan prosedur panilaiaian hasil belajar pesreta didik sudah sesuai dengan standar yang berlaku.
|