Pada bulan Maret 2019, menunjukkan bahwa mengalami peningkatan dimana kasus HIV/AIDS yang telah dilaporkan adalah 461 (89,7%) dari 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Pada tahun 2019 terjadi peningkatan kasus HIV/AIDS yang disumbangkan oleh wanita pekerja seks sebesar 10,57% (Kemenkes,2019). Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, yang dilakukan pada September 2020 – Januari 2021. Dengan jumlah populasi 372 orang. Terdapat dua variabel yang menunjukkan tidak ada hubungan dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS yaitu pengetahuan (Pvalue=0,119) dan ketersediaan kondom (Pvalue=0,204). Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan pencegahan HIV/AIDS adalah pendidikan, sikap dan sumber informasi. Sedangkan variabel pengetahuan dan ketersediaan kondom adalah variabel confounding. Hasil analisis multivariate diketahui variabel yang memiliki nilai Odds Ratio (OR) terbesar yaitu vaariabel sikap sebesar 3,073 (1,226 – 7,798) artinya responden dengan sikap yang tidak mendukung mengakibatkan perilaku pencegahan HIV/AIDS yang kurang baik 3,073 lebih tinggi dibandingkan dengan sikap yang mendukung setelah dikontrol variabel pendidikan, pengetahuan, sumber informasi dan ketersediaan kondom. Diharapkan petugas kesehatan bekerja sama dengan dinas sosial untuk lebih sering memberikan pemahaman atau pendidikan kesehatan yang baik secara langsung maupun tidak langsung mengenai penyakit HIV/AIDS kepada para wanita pekerja seks, sehingga para wanita pekerja seks tersebut paham mengenai penyakit HIV/AIDS dan dapat meminimalisir penyebaran penyakit HIV/AIDS.
|