Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mendapatkan informasi secara mendalam mengenai evaluasi implementasi pembelajaran jarak jauh (e-learning) ditengah pandemi covid 19 diSekolah Menengah Atas Global Islamic School 2 Serpong Tangerang selatan. Permasalahan penelitian ini meliputi bagaimana evaluasi antencendence (persiapan), evaluasi transaction, evaluasi outcame Model evaluasi yang digunakan adalah Countenace Stake. Yang mencangkup evaluasi antencendence, evaluasi transaction, evaluasi outcame .model ini memberikan suatu bentuk pemahaman dalam mengupas implementasi pembelajaran jarak jauh yang Akan dievaluasi, Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian dapat disimpulkan (1) Komponen Antecendent a) Persiapan mental dan psikologis siswa sesuai dengan Standar Proses Permendikbud No 65 Tahun 2013, Persiapan kebijakan dan kurikulum sesuai dengan kebijakan kemendikbud melalui SE nomor 4 tahun 2020 dan keputusan kemendikbud Nomor 719/P/ 2020. Persiapan fasilitas, sarana prasarana sesuai dengan Standar kebutuhan fasilitas, sarana dan prasarana dalam pjj (e-learning) diindonesia. 2) Komponen Transaction a) Adanya kesesuaian antara kebijakan kemendikbud melalui SE nomor 4 tahun 2020 Dan keputusan kemendikbud Nomor 719/P/ 2020 dengan pelaksanaan proses pjj (e-learning), b) Terdapat kesesuaian Sosialisasi pjj (e-Learning) dengan kebijakan kemendikbud bersama menteri dalam negeri melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan kepala seluruh daerah untuk memastikan kebijakan pembelajaran dimasa pandemi covid 19 terlaksana dengan baik. c) Terdapat kesesuaian antara mekanisme pjj (e-learning) dengan kebijakan sekolah berdasarkan putusan kemendikbud d) Terdapat kesesuaian antara Kendala pjj (e-learning) dengan pernyataan kemendikbud Nadiem Makarim. (3) Komponen outcome a) peserta didik sudah memenuhi KKM. Namun mengalami penurunan nilai pada ulangan harian, tugas, ujian tengah semester, ujian akhir semester dan buku rapor Sekolah. b) Peserta didik kurang bersosialisasi. c) Hasil belajar pjj (e-learning) pembelajaran terfokus pada aspek teknologinya dan bukan pada aspek pendidikannya. d) Proses pembelajaran cenderung kearah pelatihan dan pendidikan yang lebih menekankan aspek pengetahuan atau psikomotor dan kurang memperhatikan aspek afektif.