| 
      Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan
kesantunan imperatif siswa SMP Muhammadiyah Boarding School Kampung
Sawah dengan melihat jenis tuturan yang digunakan oleh para siswa. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Peneliti mengumpulkan data dengan metode observasi, teknik simak libat cakap, teknik catat, kemudian mentranskripsi data yang didapat. Pengolahan data yang didapat dilakukan dengan metode analisis menggunakan tabel analisis. Data penelitian adalah berupa tuturan siswa secara lisan. Pada tuturan tersebut diperoleh dua macam tuturan yang bermakna imperatif yaitu tuturan deklaratif 75% dan tuturan interogatif 25%. Terdapat 5 macam tuturan deklaratif, yaitu tuturan deklaratif suruhan 43%, tuturan deklaratif ajakan 16%, tuturan deklaratif permohonan 20%, tuturan deklaratif persilaan 11%, dan tuturan deklaratif larangan 10%. Tuturan interogatif juga memiliki 5 macam tuturan yaitu tuturan interogatif perintah 13%, tuturan interogatif ajakan 13%, tuturan interogatif permohonan 44%, tuturan interogatif persilaan 17%, dan tuturan interogatif larangan 13%.
Dari keseluruhan data tuturan, diperoleh hasil penerapan 6 kesantunan
berbahasa yaitu maksim kearifan (tact maxim) 38%, maksim kedermawanan
(generosity maxim) 14%, maksim pujian (approbation maxim) 3%, maksim
kerendahan hati (modesty maxim) 1%, maksim kesepakatan (agreement maxim) 34%, dan maksim simpati (sympaty maxim) 10%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa makna imperatif banyak muncul pada tuturan deklaratif dan prinsip kebahasaan yang mendominasi dari keseluruhan tuturan adalah maksim kearifan dan maksim kesepakatan.
     |