Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penggunaan model pembelajaran terhadap kemampuan mengarang deskripsi siswa Kelas V SDN Srimukti 02 Tambun Utara Kabupaten Bekasi. Menguji pengaruh minat membaca terhadap kemampuan kemampuan mengarang deskripsi siswa Kelas V SDN Srimukti 02 Tambun Utara Kabupaten Bekasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Srimukti 02 Tambun Utara Kabupaten Bekasi. Dari dua kelas yaitu kelas V.A berjumlah 27, kelas V.B berjumlah 27, jadi total Populasi dalam penelitian ini adalah 54 siswa, karena subjek kurang dari 100, maka peneliti mengambil seluruh populasi sebagai sampel. Untuk kelas VA digunakan Model Pembelajaran CTL, dan untuk kelas VB Model Pembelajaran Sinektik. Hasil Penelitian berdasarkan hasil analisis empirik pada pengujian Qhitung= 6.11 > Qtabel= 3,40 dengan taraf signifikansi α (0,05). Berdasarkan hasil analisis varians dan uji pembanding, terhadap kedua kelompok tersebut dapat disimpulkan bahwa minat membaca (X2) berpengaruh terhadap kemampuan mengarang deskripsi siswa. Pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Terdapat pengaruh minat membaca (X2) terhadap kemampuan mengarang deskripsi siswa Kelas V SDN Srimukti 02 Tambun Utara Kabupaten Bekasi. Pengujian menggunakan jenis Uji tukey tes t-test: Two-sample Assuming Equal Variances. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai statistik t yang diperoleh adalah 3.9652, dan nilai p‐value pengujian adalah 0.00158. t hitung (3.9652) > t tabel (1.761) berarti menolak H0 (terima H1) atau p-value (0.001) < alpha (0.05) berarti kita menolak H0 (terima H1). Secara rinci, pembahasan hasil analisis dan pengujian hipotesis tersebut diuraikan berikut ini. Pertama, Hasil uji perbandingan menggambarkan bahwa kemampuan mengarang deskripsi siswa dikelas eksperimen yang belajar dengan model pembelajaran CTL dan minat membaca lebih baik daripada siswa yang tidak diberikan perlakuan dikelas kontrol. Hal ini membuktikan hasil analisis empirik pada pengujian Qhitung= 7.77 > Qtabel= 3,40 dengan taraf signifikansi α (0,05). Berdasarkan hasil analisis varians dan uji pembanding, terhadap kedua kelompok tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengarang deskripsi siswa lebih baik apabila belajar dengan model pembelajaran CTL dan minat membaca. Kedua, Berdasarkan hasil analisis di atas, maka nilai Nilai R2 terletak antara 0 – 1, dan kecocokan model dikatakan lebih baik kalau R2 semakin mendekati 1 artinya interaksi model pembelajaran dan minat membaca berpengaruh terhadap kemampuan mengarang deskripsi.