Abstrak  Kembali
Tujuan dilakukan penelitian ini umumnya adalah untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang aspek kepribadian tokoh utama dalam novel TAN melalui analisis psikologi tokoh berdasarkan struktur kepribadian Sigmund Freud yang terdiri dari id, ego, dan superego, sehingga dapat digambarkan dengan jelas tentang kepribadian tokoh utamanya. Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik analisis isi. Analisis isi merupakan suatu analisis mendalam yang dapat menggunakan teknik kuantitatif maupun kualitatif terhadap pesan-pesan menggunakan metode ilmiah dan tidak terbatas pada jenis-jenis variable yang dapat diukur atau konteks tempat pesan-pesan diciptakan atau disajikan. Dari data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, bukan angka-angka. Hasil penelitian berisikan kutipan-kutipan dari kumpulan data untuk memberikan ilustrasi yang selanjutnya diinterpretasikan oleh peneliti. Hasil yang dicapai dari penelitian ini yaitu bahwa Tan Malaka lebih banyak memunculkan sifat Superego karena dari hasil analisis kepribadian yang ditemukan yaitu 590 data kepribadian tokoh utama dalam novel TAN karya Hendri Teja. Kepribadian Superego dan Ego mendominasi dalam novel TAN yaitu kepribadian Superego berjumlah 254 terbagi menjadi tiga; 83 untuk klasifikasi emosi rasa bersalah, 116 untuk klasifikasi emosi kesedihan, dan 55 untuk klasifikasi emosi cinta. Kepribadian urutan kedua didominasi oleh kepribadian Ego berjumlah 206 terbagi menjadi tiga; 139 untuk mekanisme pertahanan konflik rasionalisasi, 44 untuk mekanisme pertahanan konflik proyeksi, dan 23 untuk mekanisme pertahanan konflik regresi. Terakhir, kepribadian Id berjumlah 130 terbagi menjadi dua; 28 untuk dinamika kepribadian naluri dan 82 untuk dinamika kepribadian kecemasan Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ketiga sifat Id, Ego, dan Superego pada diri Tan Malaka lebih banyak menunjukkan sifat Superego, yaitu sifat yang mengungkapkan emosi rasa bersalah, kesedihan dan cinta yang dalam hal ini terkait tentang standar internalisasi moral atau cita-cita.