Abstrak  Kembali
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui dan menggali gambaran pemahaman guru kimia di Jakarta Selatan wilayah II, mengidentifikasi penerapan-penerapan guru kimia dalam membuat instrumen penilaian HOTS, dan mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi guru kimia SMA di Jakarta Selatan dalam membuat instrumen penilaian HOTS. Penelitian ini menggunakan metedo penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Temuan dalam penelitian ini, adalah bahwa guru kimia SMA di Jakarta selatan Wilayah II memiliki pemahaman yang berbeda-beda tentang penilaian HOTS. Enam orang guru dapat menjelaskan konsep penilaian berbasis HOTS dengan baik bahkan dapat menunjukkan contoh soal yang mereka buat, namun ada 3 orang guru yang tidak dapat menjelaskan konsep penilaian berbasis HOTS secara jelas. Sekalipun mereka tidak dapat menjelaskan konsep Penilaian HOTS dengan jelas namun mereka mampu membuat soal HOTS. Ada pula 3 orang guru kesulitan dalam menjelas konsep penilaian berbasis HOTS. Mayoritas guru kimia telah menerapkan penilaian berbasis HOTS dalam pembelajarannya. Butir-butir soal HOTS diberikan dalam soal-soal latihan, ulangan harian dan ulangan semerter. Hambatan yang dihadapi para guru Kimia SMA dalam melaksanakan penilaian berbasis HOTS, terkait dengan variasi tingkat kognitif siswa, keterbatasan sarana dan prasarana praktikum, dan keterbatasan ilmu dan pengalaman guru. Data yang dianalisis meliputi pengetahuan domain kognitif kategori lower order thinking skills (LOTS) dan kategori Higher Order Thinking Skill (HOTS). Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa kompetensi guru dalam mengembangkan penilaian berbasi HOTS sebesar 31,7 % dengan rincian menganalisis (C4) sebesar 31,2%; mengevaluasi (C5) sebesar 0,52% dan mencipta (C6) sebesar 0,0%.