Tesis ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan penilaian kurikulum 2013 dalam pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 dan diharapkan dapat memberikan konstribusi dalam pengambilan keputusan untuk memperbaiki kekurangan dalam pelaksanaan penilaian kurikulum 2013.
Penelitian ini merupakan evaluasi deskripsi kualitatif dengan menggunakan model evaluasi Provus (DEM) untuk mengetahui kesesuaian antara rancangan dan proses dengan standar penilaian serta hasil berdasarkan rancangan yang telah dibuat. Penelitian ini dilaksanakan di SMP SMART CIBINONG Kabupaten Jawa Barat.
Subjek evaluasi adalah kepala sekolah, guru IPA kelas VII biologi dan fisika, serta peserta didik. Teknik pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.
Hasil evaluasi ini menunjukkan bahwa pelaksanaan penilaian kurikulum 2013 mata pelajaran IPA kelas VIII di SMP SMART CIBINONG terdiri dari tiga tahap yaitu tahap rancangan, pelaksanaan dan hasil. Tahap rancangan, tujuan guru dalam melaksanakan penilaian untuk mengetahui penguasaan peserta didik terhadap materi, untuk mengetahui sikap peserta didik dalam proses pembelajaran dan mengetahui keterampilan peserta didik dalam demonstrasi. Dalam hal ini ada kesenjangan yang terjadi yaitu guru tidak membuat kisi-kisi penilaian (sikap, pengetahuan dan keterampilan), guru tidak membuat rubrik penilaian dan guru tidak membuat pedoman penilaian sehingga adanya kesenjangan yang terjadi dalam tahap rancangan karena adanya ketidaksesuaian perangkat penilaian yang telah dibuat oleh gurudengan standar penilaian. Tahap pelaksanaan, adanya kesenjangan yang terjadi antara pelaksanaan dengan rancangan yang telah dibuat oleh guru. Guru melaksanakan penilaian sikap namun tidak sesuai dengan rancangan, lembar penilaian tidak diisi, dan dalam menilai tidak mengacu kepada rubrik serta pedoman penskoran sehingga terjadinya penilaian secara subjektif. Dalam penilaian pengetahuan, guru melaksanakan penilaian pengetahuan dengan melaksanakan tes tertulis namun dalam pemberian nilai tidak mengacu rubrik dan pedoman pesnkoran. Kemudian dalam pelaksanaan remedial dan pengayaan tidak terlaksana dengan baik karena guru hanya memberikan tes tertulis lagi kepada peserta didik tanpa adanya pembelajaran remedial dan pengayaan sehingga perlu adanya perbaikan. Dalam penilaian keterampilan, guru melaksanakan penilaian praktik namun dalam memberikan nilai guru tidak mengacu kepada rubrik dan pedoman penskoran sehingga adanya penilaian secara subjektif. Tahap hasil, adanya kesesuain hasil yang didapatkan dengan tujuan penilaian yang dilakukan oleh guru. Hasil peserta didik sudah di atas KKM namun belum maksimal walaupun sudah di atas KKM. Artinya perlu adanya perbaikan-perbaikan dalam proses rancangan dan pelaksanaan. Hal tersebut terjadi karena guru membutuhkan waktu yang banyak untuk melakukan penilain-penilaian tersebut, dengan demikian masih adanya kendala yang dirasakan oleh guru.
|