Tesis ini bertujuan untuk mengetahui gambaran proses berpikir matematis menurut Mason pada siswa laki-laki dan perempuan serta mengetahui faktor dominan apa saja yang mempengaruhi proses berpikir matematis siswa laki-laki dan perempuan pada materi progam linear di SMK Letris Indonesia 2 Pamulang. Metode yang digunakan adalah Metode kualitatif deskriptif yaitu dengan mendapatkan data secara alamiah, meliputi pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara non struktur, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada 4 siswa kelas X SMK Letris Indonesia 2 yang terbagi menjadi 2 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Proses berpikir matematis menurut Mason pada subjek L1 dan L2 yaitu pada tahap entry, meliputi fase want, know dan introduce. Pada tahap attack, subjek L1 dan L2 meliputi fase try. Tetapi, hanya L2 yang mencapai fase why. Pada tahap review, subjek L1 dan L2 meliputi fase reflect. Dan hanya subjek L2 melakukan fase check. Proses berpikir matematis menurut Mason pada siswa perempuan yaitu pada tahap entry, W1 dan W2 mencapai fase want. Tetapi hanya W1 yang mencapai fase know dan introduce. Pada tahap attack, hanya W1 yang mencapai fase try. Pada tahap review. Hanya W1 yang mencapai fase reflect. Faktor dominan yang mempengaruhi pada saat proses berpikir matematis menurut Mason berdasarkan gender pada materi program linear yaitu (1) kurangnya pemahaman subjek laki-laki dan perempuan terkait dengan konsep dasar matematika, dan (2) Kurangnya penguasaan strategi pemecahan masalah oleh subjek laki-laki dan perempuan Pengendalian emosi dan psikologi dalam proses menyelesaikan masalah (seperti focus saat guru menyampaikan materi di depan kelas).
|