Abstrak  Kembali
ABSTRAK RAYA Erwana. Hubungan pelatih guru (X1) dan iklim organisasi (X2) denagan kinerja guru (Y) di Sekolah Lamjutan tingkat Pertama (SLTP) Gugus Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Thesis. Jakarta: program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka. 2003. Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji hubungan antara pelatihan guru (X1) dan iklim organisasi (X2) dengan kinerja guru (Y) baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Penelitian dilaksanakan pada Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Gugus Pelabuhanratu kabupaten Sukabumi Jawa Barat dengan menggunakan metode survei. Reponden penelitian adalah para guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Gugus Pelabuhanratu kabupaten Sukabumi Jawa Barat yang berjumlah 80 (delapan puluh) orang guru yang dipilih dari seluruh guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Gugus Pelabuhanratu kabupaten Sukabumi Jawa Barat dengan menggunakan simple random sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan instrument yang mengukur hubungan antara pelatihan guru (x1) dan iklim organisasi (X2) dengan kinerja guru (Y) baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Kalibrasi instrument dilakukan untuk menguji validitas butir dan koefisien rehabilitas. Validitas dihitung dengan menggunakan koefisien product moment dan rehabilitas dihitung dengan menggunakan koefisien Alpha Croanbach. Selanjutnya, persyaratan analisis data diuji dengan normalitas populasi (Uji Liliefors) dan dengan homogenitas farians populasi (Uji Bartlett). Berikutnya, dilakukan teknik korelasi sederhana, parsial dan ganda, serta teknik regresi sederhana dan ganda, Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: Pertama: Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan positif antara pelatihan guru (Y) yang dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi Y = 96,76 + 0,061 X1. Koefifien korelasi adalah ry1 = 0,45 adalah sangat signifikan. Kinerja guru (Y) dapat dijelaskan oleh pelatihan guru (X1) adalah sebesar 17 %. Kedua, seiring dengan temuan tersebut, juga ditemukan bahwa terdapat hubungan positif antara iklim organisasi (X2) dengan kinerja guru (Y) yang dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi Y = 112,19 + 0,12 X2. koefisien korelasi adalah ry2 = 0,474 adalah sangat signifikan. Kinerja guru (Y) ditentukan oleh iklim organisasi (X2) adalah sebesar 29,06 %. Ketiga: penelitian menemukan bahwa terdapat hubungan positif antara pelatihan guru (X1) dan iklim organisasi (X2) secara bersama-sama dengan kinerja guru (Y) yang dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi Y = 32.23 + 0,028 X1 + 0,293 X2. Koefisien korelasi ry1.2 = 0,23 adalah sangat signifikan. Kinerja guru (Y) dapat dijelas oleh pelatihan guru (X1) dan iklim organisasi (X2) adalah sebesar 43%. Keempat, penelitian juga membuktikan bahwa berdasarkan besarnya koefisien korelasi parsial ternyata kekuatan hubungan antara iklin organisasi (X2) dengan kinerja guru (Y) menempati urutan pertama, sedangkan hubungan antara pelatihan guru (X1) dengan kinerja guru (Y) menempati urutan kedua. Implikasi dari hasil penelitian adalah kinerja guru (Y) dapat ditingkatkan dengan upaya melakukan peningkatkan pelatihan guru (X1) dan iklim organisasi (X2) bagi para guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Gugus Pelabuhanratu kabupaten Sukabumi Jawa Barat.