Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang berorientasi pada hubungan manusia dan alam. Pembelajaran IPA bukan hanya sekedar menyajikan konsep-konsep atau fakta-fakta, melainkan juga membelajarkan proses penemuan yang berhubungan dengan alam yang memberikan dampak terhadap manusia dan lingkungan. Dengan demikian, maka diharapkan peserta agar didik mampu memiliki kemampuan sikap spiritual, sikap sosial, sikap ilmiah, dan keterampilan proses sains melalui pembelajaran IPA. Sehubungan dengan hal tersebut, maka guru perlu memahami secara benar berbagai macam strategi mengajar serta terampil dalam menerapkan pengajaran di kelas untuk menunjang keberhasilan keterampilan proses sains, sikap keagamaan, sikap sosial, dan sikap ilmiah. Namun, kenyataan yang ada sampai saat ini, masih banyak guru yang menerapkan model pembelajaran konvensional dalam pembelajaran IPA. Beberapa kelemahan dari model pembelajaran konvensional ini di antaranya adalah guru kurang mengikutsertakan peserta didik dalam proses pembelajaran, namun guru lebih cenderung menggunakan ceramah yang hanya menuntut siswa pada kekuatan ingatan dan hafalan tanpa mengembangkan wawasan berpikir dan penyelesaian masalah yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar lebih aktif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hubungan antara keterampilan proses sains siswa dengan sikap keagamaan, sikap sosial, dan sikap ilmiah.
Populasi dalam penelitian ini sebanyak 117 siswa, sedangkan sampel yang digunakan adalah seluruh populasi yang ada. Metode yang digunakan adalah metode korelasional. Instrumen yang digunakan sebagai pengumpulan data adalah tes dan angket.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara keterampilan proses sains dengan sikap keagamaan, sikap sosial, dan sikap ilmiah pada siswa Kelas IV MI Ar-Rasyidiyyah Jakarta Utara. Hal ini ditandai dengan nilai korelasi masing-masing 0,734, 0,846, dan 0,746 yang termasuk dalam kategori sangat kuat. Koefisien deteminasi (R2) = 0,654 berarti bahwa terdapat hubungan secara simultan yang sangat kuat antara keterampilan proses sains dengan sikap keagamaan, sikap sosial, dan sikap ilmiah siswa Kelas IV MI Ar-Rasyidiyyah Jakarta Utara. Sedangkan, koefisiensi determinasinya yang sebesar 0,654 tersebut mengandung makna bahwa sebesar 65,4% keterampilan proses sains siswa dipengaruhi oleh sikap keagamaan, sikap sosial, dan sikap ilmiah.
|