ABSTRAK ABU DARDA, Menganalisis Gaya Kepemimpinan Tokoh Karismatik KH. Noer Ali dalam Bidang Pendidikan di Yayasan Attaqwa Bekasi. Tesis Program Pascasarjana UHAMKA Jakarta, 2012. Tentang: Menganalisis Gaya Kepemimpinan Tokoh Karismatik KH Noer Ali dalam Bidang Pendidikan di Yayasan Attaqwa Bekasi. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Deskriptif-Kualitatif. Responden penelitian ini adalah, pertama, KH Moh. Amin Noer sebagai putra pertama dan sekarang sebagai Ketua Yayasan Attaqwa Pusat. Kedua, KH Nurul Anwar, sebagai pimpinan Pondok Pesantren Attaqwa Putra. Ketiga, KH Ahmad Rosydi HS, sebagai santri senior. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Temuan dari penelitian ini adalah: KH Noer Ali seorang pemimpin yang mengutamakan persatuan dan kesatuan. Di lingkungannya, beliau mendirikan Yayasan Pembangunan, Pemeliharaan, dan Pertolongan Islam (YP3I), yang bergerak dalam bidang pendidikan, dakwah, dan sosial. Sebagai penggagas dan ketua majlis ulama Jawa Barat, beliau juga sebagai pendiri dan ketua umum Badan Kerja Sama Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI). Setelah perundingan Renvile, beliau rela hijrah ke Jogjakarta bergabung dengan TRI, sekalipun sesampainya di Jogjakarta beliau disarankan kembali ke kampung halaman untuk bergerilya di daerah Karawang, Bekasi, dan Jakarta Timur. Beliau adalah tokoh karismatik. Beliau diterima oleh semua golongan. Ucapannya sesuai dengan pekerjaannya. Sebelum mengajak msyarakat tentang kebaikan, beliau sudah melaksanakannya serta selalu memberikan contoh dan teladan yang baik. Dalam hal prinsip, beliau sangat tegas dan konsisten, tetapi sangat toleran dalam hal sosial. Pemikiran pendidikannya adalah mencerdaskan bangsa yang secara khusus mengajarkan untuk: (1) Dzikir, yaitu selalu ingat pada Allah atau hablumminallah, serta banyak beribadah pada Allah, baik ritual mapun sosial. (2) Fikir, yaitu banyak memikirkan ciptaan Allah agar mampu memahami keesaan Allah, juga agar memahami tugas sebagai hamba Allah. (3) Amal, yaitu harus banyak bekerja, berkarya, dan beraktivitas agar hidup lebih berguna, baik untuk dirinya maupun orang lain. (4) Ikhlas, yaitu bekerja untuk mencari ridha Allah SWT.
|