Tesis ini bertujuan untuk menganalisis Adversity Quotient (AQ) guru SMK Perguruan “Cikini” Jakarta dalam pelaksanaan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) di masa pandemi Covid-19. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi fenomenologi. Penggunaan pendekatan fenomenologi bertujuan untuk mendapatkan esensi dari fenomena pelaksanaan PJJ di SMK Perguruan “Cikini”. Data penelitian diperoleh melalui pengisian ARP (Adversity Response Profile), pengisian angket, wawancara mendalam, dan observasi. Pengisian ARP dan angket dilakukan kepada seluruh guru. Wawancara mendalam dilakukan kepada lima guru sebagai informan dengan memperhatikan keragaman latar belakang pendidikan, mata pelajaran yang diampu, status pernikahan, dan latar belakang kehidupan sosial. Simpulan yang diperoleh adalah rerata skor AQ guru SMK Perguruan “Cikini” sebesar 130 dan dikategorikan ke dalam AQ sedang. Kategori ini termasuk ke dalam tipe climber dengan prasyarat. Nilai AQ yang diimplementasikan dalam pelaksanaan PJJ adalah pandangan optimis, kecakapan hidup untuk mampu menyesuaikan diri dengan situasi baru, kemampuan kontrol diri, dan regulasi diri ketika menghadapi situasi yang sulit. Ada satu nilai pembangun AQ yang ditemukan dalam penelitian ini, namun tidak terdapat dalam teori AQ yang dikemukakan oleh Paul G. Stoltz, yaitu nilai transendental. Penelitian ini menambah satu kajian baru dalam lapangan pengetahuan tentang AQ, yaitu mengenai eksistensi dimensi transendental pada pengelolaan hambatan dalam kehidupan manusia. Fenomena guru SMK Perguruan “Cikini” dengan kategori AQ sedang harus disikapi dengan langkah pemberdayaan guru melalui tahapan siklus perbaikan AQ dan menerapkan rangkaian LEAD.
|