Indonesia termasuk dalam 17 negara, diantaranya 117 negara yang mempunyai tiga masalah gizi yaitu stunting, wasting dan overweight pada balita. Trend status gizi balita di Indonesia berdasarkan data Pemantauan Status Gizi Balita untuk masalah underweight 19,3%, tahun 2015 8,8% sedangkan tahun 2016 sebesar 17,8%. Untuk masalah stunting tahun 2014 sebesar 28,9%, tahun 2015 sebesar 29%, sedangkan tahun 2016 sebesar 27,5%.Sedangkan untuk masalah wasting untuk tahun 2014 sebesar 11,8% tahun 2015 sebesar 11,9% sedangkan tahun 2016 sebesar 11,1%. Sementara untuk masalah overweight tahun 2014 5.5%, tahun 2015 5,3% dan tahun 2016 sebesar 4,3%.Menginagt masih tingginya angka kejadian stunting yang masih terjadi di Indonesia maka diharapkan semua lini masyarakat ikut berperan serta dalam menanggulangi permasalahan tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan stunting pada anak (12-59 bulan) di Wilayah Kerja puskesmas Sindangkerta kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan analitik kuantitatif dengan metode cross sectional dilengkapi kualitatif.Penelitian ini dilakukan pada Oktober- Desember 2019.168 responden ibu yang memiliki anak usia 12-59 bulan dengan tehnik total sampling. Terdapat hubungan yang bermakna antara infeksi dengan kejadian stunting (0,033), pemberian imunisasi dasar (0,038), ASI Eksklusif (0,006), pendidikan orangtua ( 0,022),
Variabel ASI Eksklusif dan berta badan lahir paling dominan terhadap status kejadian stunting. Pemerintah dan semua unit terus melakukan pembenahan dalam menurunkan angka kejadian stunting yang masih tinggi di Jawa Barat, semua lapisan masyarakat dilibatkan bukan hanya tenaga kesehatan dengan tujuan supaya generasi penerus bangsa bertumbuh dengan baik. Dengan adanya program yang telah dijalankan oleh pemerintah dengan terus meningkatkan promosi kesehatan untuk menambah wawasan para orangtua didalam meningkatkan pertumbuhan yang lebih baik diharapkan dapat menekan angka kejadian stunting.
|