Tesis ini bertujuan untuk mengetahui konteks pelaksanaan uji kompetensi keahlian siswa Administrasi Perkantoran di Sekolah Menengah Kejuruan Dharma Karya Jakarta Selatan, kesiapan siswa, pendidik dan tenaga kependidikan, pembiayaan, sarana dan prasarana, proses pelaksanaan ujian, dan mengetahui ketercapaian pelaksanaan program. Metode yang digunakan dalam evaluasi ini adalah metode kualitatif deskriptif yaitu dengan mengambil data dan fakta empiris, dan model yang digunakan adalah model CIPP (Contex, Input, Process, Product). Pengambilan data dilakukan secara ilmiah yang meliputi observasi, wawancara secara terstruktur, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Wakil Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Kepala Jurusan Administrasi Perkantoran, Ketua Panitia ujian, Penguji Internal ujian, Penguji Eksternal ujian, dan siswa. Kemudian data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan metode triangulasi sumber, data display, dan conclusion.
Kesimpulan penelitian evaluasi, bahwa yang melatarbelakangi adanya kegiatan uji kompetensi keahlian siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Dharma Karya Jakarta Selatan adalah adanya kebijakan Pemerintah terhadap Sekolah Menengah Kejuruan yang sesuai dengan kebutuhan lingkungan dan visi misi serta tujuan sekolah. Input dalam mempersiapakan kegiatan yang berupa persiapan siswa, Pendidik dan Tenaga Pendidik, Pembiayaan, dan Sarana Prasarana sudah sesuai dengan standar. Sedangkan dalam proses pelaksanaan uji kompetensi keahlian penulis menemukan beberapa hambatan meliputi : adanya siswa yang datang terlambat saat ujian, daya listrik mengalami down, komputer dan printer ada yang eror, adanya siswa yang tidak membawa perlengkapan ujian, dan perangkat soal yang kurang. Meskipun dalam pelaksanaannya terdapat hambatan-hambatan yang muncul, uji kompetensi keahlian siswa Administrasi Perkantoran di Sekolah Menengah Kejuruan Dharma Karya Jakarta Selatan untuk Tahun Pelajaran 2017/2018 tetap berjalan dengan efektif dan efisien karena hambatan-hambatan tersebut dapat teratasi dengan baik.
Implikasi dari pelaksanaan uji kompetensi keahlian siswa ini adalah untuk mengukur tingkat ketercapaian belajar siswa khususnya yang berkaitan dengan keterampilan administrasi perkantoran. Diharapkan sekolah untuk lebih matang lagi dalam mempersiapkan kegiatan ujian ini.
|