World Health Organization (WHO) 2015, Cakupan pemberian ASI eksklusif di
Afrika Tengah sebanyak 25%, Amerika Latin dan Karibia sebanyak 32%, Asia Timur sebanyak 30%, Asia Selatan sebanyak 47%, dan negara berkembang sebanyak 46%. Secara keseluruhan, kurang dari 40 persen anak di bawah usia enam bulan diberi ASI Eksklusif. Di Indonesia, bayi yang telah mendapatkan ASI eksklusif sampai usia enam bulan adalah sebesar 29,5%. Dan hal ini belum sesuai dengan target Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 yaitu persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif sebesar 50% Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuifaktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif di klinik Permata Bunda Kota Serang Tahun 2020. Peneliti ini menggunakan study penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional (potong lintang), dilakukan pada bulan Desember tahun 2020, dengan 90 responden. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan (p-value:0,036), pendidikan (p-value:0,006), usia (p-value:0,006), pekerjaan (p-value:0,010),IMD (pvalue: 0,002),promosi susu formula (p-value:0,002), jenis persalinan (p-value:0,001). Variabel IMD dan promosi susu formula paling dominan dengan OR 4,161 terhadap pemberian ASI Eksklusif di Klinik Permata Bunda Kota Serang. Proporsi pemberian ASI Eksklusif terdapat 43,3% responden yang memberikan
ASI Eksklusif, dimana alasan tidak memberikan ASI Eksklusif karena masih banyak ibu yang memberikan susu formula pada bayinya dan kurangnya edukasi tentang ASI Eksklusif oleh petugas kesehatan. Petugas kesehatan terus melakukan pembenahan dalam meningkatkan pemberian ASI Eksklusif, dan terus meningkatkan promosi kesehatan untuk mengubah pandangan negative masyarakat tentang tidak diberikanya ASI Eksklusif dan lebih memilih susu formula.
|