Menurut (WHO, 2019) Prevalensi metode penggunaan kontrasepsi telah berubah secara perlahan di tingkat global dan regional. Prevalensi sterilisasi wanita di seluruh dunia telah menurun 13,7% pada tahun 1994 menjadi 11,5% pada 2019. Secara global sebagian besar wilayah, prevalensi pil, IUD, metode ritme dan putus obat relatif stabil selama 25 tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis determinan penggunaan alat kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) di DKI Jakarta (Analisis Data SDKI 2012-2017). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional.
Sumber data menggunakan data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012-2017 di DKI Jakarta. Hasil dari analisis univariat, bivariate dan multivariat menunjukkan bahwa penggunaan IUD pada wanita usia ≥30 tahun sebesar 55,1% di SDKI tahun 2012 sedangkan SDKI tahun 2017 sebesar 88,2%. Faktor yang berhubungan dengan penggunaan IUD pada SDKI 2012 dan 2017 adalah usia, pendidikan, jumlah anak hidup, kunjungan petugas kesehatan, dukungan suami dan infoemasi KB melalui televisi. Factor yang paling berperan dalam penggunaan alat kontrasepsi IUD pada SDKI 2012 dan 2017 adalah usia ibu dan informasi KB melalui TV dengan OR 4.753 Program KB seharusnya memberikan penanganan masalah penggunan iud terfokus pada wanita yang memiliki usia 15-49 tahun yang pernah terekspos pesan KB melalui media elektronik. Untuk itu perlu diciptakan suatu pembaharuan dalam media
untuk mensosialisasikan program KB karena media elektronik tidak lagi dapat
menyampaikan pesan secara efektif.
|