Penyakit yang berhubungan dengan rendahnya PHBS adalah diare, hingga saat ini diare termasuk kedalam penyebab utama kesakitan dan kematian terbesar di dunia. Terutama banyak terjadi pada bayi dan balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan PHBS dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pondok Jagung Kecamatan Serpong Utara Kota Tangerang Selatan.
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan bulan Juli-September 2020 dengan besar sampel 84 responden ibu yang memiliki balita usia 1-60 bulan. Teknik pengambilan sampel purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian diare pada balita dengan pemberian ASI eksklusif (p-value 0,031), penggunaan air bersih (p-value 0,042), mencuci tangan dengan air bersih dan sabun (p-value 0,018) dan penggunaan jamban sehat (p-value 0,047). Sedangkan variabel umur ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, umur balita, jenis kelamin balita, bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan, menimbang bayi dan balita setiap bulan, memberantas jentik nyamuk, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, tidak merokok dalam rumah tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan kejadian diare pada balita. Untuk variabel yang paling dominan adalah pemberian ASI eksklusif (OR 0,349).
Diharapkan ibu untuk dapat menerapkan PHBS yang baik untuk mencegah terjadinya diare pada balita dan diperlukan penyuluhan serta peningkatan program promosi kesehatan secara berkala oleh tenaga kesehatan agar PHBS dapat diterapkan dengan menyeluruh untuk menurunkan risiko kejadian diare pada balita.
|