Abstrak  Kembali
Tesis ini bertujuan mendeskripsikan peranan model kontekstual dalam mendukung pembelajaran matematika realistik konsep operasi perkalian matriks pada kelas XI MIPA dan menghasilkan lintasan belajar dalam pembelajaran matematika realistik konsep operasi perkalian matriks pada kelas XI MIPA. Metode penelitian adalah design research yang dilaksanakan dalam tiga fase, yaitu desain pendahuluan, percobaan pengajaran, dan analisis retrospektif. Penelitian dilakukan di SMAN 6 Kota Tangerang Selatan, melibatkan 36 siswa kelas XI MIPA-1. Tahap pendahuluan percobaan pengajaran dilakukan pada kelas kecil dengan 9 siswa yang kemampuannya heterogen berdasarkan hasil pre-tes, kemudian diwawancara lebih mendalam. Tahap percobaan pengajaran dilakukan pada kelas XI MIPA-2 yang terdiri dari 36 siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik tes, pengamatan, wawancara, lembar kerja siswa, dan dokumentasi dalam bentuk rekaman video, foto, dan catatan harian. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa: (1) model kontekstual dalam pembelajaran matematika realistik dapat membangun konsep operasi perkalian matriks dimulai dari topik informal melalui penyajian permasalahan kontekstual tentang kesukaan atau hobi yang membahas definisi matriks, elemen matriks, ordo matriks, jenis-jenis matriks, transpose matriks, dan kesamaan dua matriks, dan (2) Lintasan pembelajaran konsep operasi matriks yang dihasilkan, meliputi (a) menyajikan permasalahan kesukaan atau hobi (b) menyusun matriks dari konteks ke dalam representasi tabel pada model of, (c) melakukan dan menentukan persayaratan penjumlahan dan pengurangan matriks serta mengidentitifikasi sifat-sifatnya pada model for, dan (d) menentukan perkalian skalar matriks dan sifat-sifatnya sebagai penjumlahan berulang, dan menentukan syarat dan hasil perkalian dua matriks serta sifat-sifatnya dari permasalahan kontekstual pada model formal. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa model kontekstual yang tersajikan dari masalah informal dalam penelitian ini memiliki peranan sebagai pengetahuan awal (starting point) yang menopang pemikiran siswa dalam memahami konsep matriks. Penggunaan konteks juga berperan sebagai visualisasi dari konsep matriks dari objek yang kemudian secara alami membawa siswa untuk melakukan penemuan konsep operasi perkalian matriks. Penerapan tahapan pembelajaran matematika realistik melalui model kontekstual, model of, model for, dan model formal menghasilkan lintasan belajar dalam pembelajaran konsep matriks dari model informal ke model formal.