Penyakit tidak menular menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Upaya pencegahan penyakit tidak menular diantaranya yaitu dengan beraktivitas fisik dan olahraga. Faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan dan kebugaran jasmani individu antara lain umur, jenis kelamin, status merokok, Indeks Massa Tubuh (IMT), dan aktivitas fisik. Latihan aerobik
merupakan salah satu bentuk latihan fisik yang dilakukan secara rutin oleh atlet futsal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan aerobik terhadap kebugaran fisik anggota tim futsal. Jenis penelitian observasional dengan desain studi kohort prospektif dengan total populasi
100 orang terdiri dari 50 orang adalah dengan latihan aerobik mencapai target dan 50 orang adalah dengan latihan aerobik tidak mencapai target. Analisis multivariat dengan cox regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan aerobik, umur, dan IMT berhubungan dengan kebugaran fisik (p value < 0,05). Anggota tim futsal yang yang tidak mencapai target latihan aerobik berisiko 2,0 kali tidak bugar dibandingkan anggota tim futsal yang mencapai target (p
value= 0,046; aRR=2,01; 95%CI: 1,01-3,98). Anggota tim futsal yang obesitas berisiko 2,0 kali tidak bugar dibandingkan anggota tim futsal dengan IMT ideal (p value= 0,021; aRR=2,03; 95%CI: 1,05-3,94). Anggota tim futsal yang berumur 21-25 tahun berisiko 0,5 kali tidak bugar dibandingkan anggota tim futsal yang berumur 26-30 tahun (p value= 0,021; aRR=0,47; 95%CI: 0,25-0,89). Kesimpulan dari penelitian ini adalah latihan aerobik yang tidak mencapai target dan
status IMT obesitas berisiko tidak bugar dibandingkan yang mencapai target dan memiliki status IMT normal. Upaya yang perlu dilakukan bagi anggota tim futsal adalah untuk meningkatkan latihan aerobik sesuai dengan target yang telah ditentukan dan mempertahankan status IMT dalam kondisi normal.
|