Tesis ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan anak usia 0-2
tahun, dan faktor penyebab (asi eksklusif, kondisi fisik air bersih, serta peran ibu) di lapak pemulung “saibun” kecamatan pasar minggu jakarta selatan 2019.
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, yaitu dengan mendapatkan
data secara ilmiah meliputi pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Wawancara dilakukan kepada ibu yang memiliki anak usia 0-2 tahun. Dalam hal ini mengkaji tentang status pemberian ASI, sanitasi air bersih, lama interaksi antara ibu dan anak, serta perkembangan anak yang diikuti dengan observasi. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masih adanya ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif pada anaknya, karena kegiatan sehari-hari ibu harus melakukan pekerjaannya sebagai pemulung. Perkembangan anak yang diberikan ASI eksklusif berdasarkan hasil indikator KPSP didapatkan Sebagian besar dinyakatan ‘meragukan’. Banyak hal yang menyebabkan perkembangan anak tidak sesuai usia, terlebih jika tidak memahami tahapan tumbuh kembang anak dan pentingnya melakukan pemeriksaan rutin terkait perkembangan anak di tenaga kesehatan. Terkait perkembangan anak usia 0-2 tahun didapatkan bahwa hal tersebut tidak ada perhatian khusus orang tua. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu adanya perhatian khusus dari bagian terkait seperti Suku Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dinas kesehatan setempat hingga dukungan dari berbagai pihak
seperti melibatkan lebih dalam volunteer dibidang kesehatan di Yayasan Gemilang Indonesia sehingga tidak hanya berfokus pada bidang pendidikan. Selain itu, tenaga kesehatan setempat (puskesmas wilayah setempat) untuk tetap memberikan penyuluhan/sosialisasi kepada penghuni lapak pemulung saibun, khususnya kepada ibu yang memiliki anak yang berusia 0-2 tahun.
|