Diabetes Melitus adalah salah satu gangguan metabolik dengan karakteristik hiperglikemi karena kelainan kelainan insulin yang disebabkan gangguan kerja dan atau sekresi insulin. DM tipe 2 merupakan 90% dari seluruh kategori diabetes mellitus. Lansia secara alami juga akan menghadapi masalah yaitu perburukan kondisi kesehatan. Salah satu penyakit yang menyertai lansia adalah Diabetes Mellitus. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian DM tipe 2 pada lansia di Indonesia. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain potong lintang. Penelitian ini menganalisis data sekunder yaitu data Riskesdas 2018. Hasil
bivariat penelitian ini menggambarkan, terdapat hubungan DM tipe 2 pada lansia dengan pendidikan (OR=0,403, nilai p=0,000), pekerjaan (OR=3,010, nilai p=0,000), aktivitas fisik (OR = 1,466, nilai p=0,000), kebiasaan merokok (OR = 0,764, nilai p=0,000), konsumsi buah sayur (OR=0,797, nilai p=0,000), status gizi (OR=1,896, nilai p=0,000) dan riwayat hipertensi (OR=1,960, nilai p=0,000) serta makanan/minuman yang berisiko kecuali makanan bakar (nilai p=0,577) dan makanan pengawet (nilai p=0,577). Dapat disimpulkan hampir semua variabel konsumsi makanan/minuman berisiko berhubungan secara signifikan dengan DM tipe 2, kecuali konsumsi makanan bakar serta makanan pengawet. Saran dari peneliti, dibutuhkan upaya preventif dan promotif berupa deteksi
dini faktor-faktor risiko DM serta edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat.
|