Abstrak  Kembali
ABSTRAK Sarwoko. Pengaruh Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah dan Sikap Kerja Guru Terhadap Kepuasan Kerja Guru Sekolah Menengah Atas Negeri di Sanggar 14 Kecamatan Makasar Jakarta Timur. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kepemimpinan situasional kepala sekolah dan sikap kerja guru terhadap kepuasan kerja guru Sekolah Menengah Atas Negeri di Sanggar 14 Kecamatan Makasar Jakarta Timur. Hipotesis yang diuji adalah (1) terdapat pengaruh kepemimpinan situasional kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru, (2) terdapat pengaruh sikap kerja guru terhadap kepuasan kerja guru, (3) terdapat pengaruh kepemimpinan situasional kepala sekolah terhadap sikap kerja guru. Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Menengah Atas Negeri di Sanggar 14 Kecamatan Makasar Jakarta Timur, metode yang digunakan adalah metode survey kausal dengan tehnik analisis jalur. Sebagai populasi terjangkau adalah guru-guru di Kecamatan Makasar Jakarta Timur. Sampel diambil 182 guru dengan teknik proportional random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yaitu tentang kepemimpinan situasional kepala sekolah, sikap kerja guru dan kepuasan kerja guru. Ketiga instrument divalidasi dengan menggunakan rumus product moment. Hasil uji coba menunjukkan bahwa validitas butir soal untuk kepemimpinan situasional kepala sekolah terdapat 28 butir dari 30 butir, sikap kerja guru 29 butir dari 30 butir dan untuk kepuasan kerja guru terdapat 28 butir dari 29 butir. Hasil penelitian menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut: Pertama, terdapat pengaruh kepemimpinan situasional sekolah terhadap kepuasan kerja guru, dengan persamaan regresi X3 = 50,638 + 0,563.X1 dan koefisien korelasi r13 = 0,563 pada tingkat signifikansi 0,05. Koefisien determinasi kepuasan kerja guru (X3) ditentukan oleh kepemimpinan situasional kepala sekolah (X1) sebesar 31,6% dan koefisien jalur p31 = 0,429 > 0,05 (signifikan). Kedua, terdapat pengaruh sikap kerja guru terhadap kepuasan kerja guru dengan persamaan regresi X3 = 70,993 + 0,397.X2 dengan koefisien korelasi r23 = 0,479 pada sigifikansi 0,05. Koefisien determinasi kepuasan kerja guru (X3) ditentukan oleh sikap kerja guru (X2) sebesar 22,9% dan koefisien jalur p32 = 0,256 > 0,05 (signifikan). Ketiga, terdapat pengaruh kepemimpinan situasional kepala sekolah terhadap sikap kerja guru, dengan persamaan regresi X1 = 37,229 + 0,628.X1 dan koefisien korelasi r12 = 0,520 pada tingkat signifikansi 0,05. Koefisien determinasi sikap kerja guru (X2) ditentukan oleh kepemimpinan situasional kepala sekolah (X1) sebesar 28,3% dan koefisien jalur p21 = 0,520 (signifikan). Penelitian ini menyimpulkan bahwa kepemimpinan situasional kepala sekolah (X1) dan sikap kerja guru (X2) berpengaruh langsung terhadap kepuasan kerja guru (X3). Implikasi dari hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk meningkatkan kepuasan kerja guru SMA melalui peningkatan kepemimpinan situasional kepala sekolah yang tepat dan menumbuhkan sikap kerja guru yang positif.