Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk ekologi sosial dan ekokritik sastra. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa dalam novel di Kaki Bukit Cibalak terdapat empat aspek dari ekologi sosial seperti way of life, social mental attitude, social baehaviour, life style, serta ekokritik sastra yang meliputi : kerusakan hutan, dan perlawanan tokoh terhadap kerusakan hutan. Kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat desa Tanggir yaitu bekerja di ladang, bekerja di kantor, dan bahkan mereka melakukan kegiatan ringan untuk mengisi waktu santainya. Memiliki nilai-nilai terhadap moral sesama manusia, alam, dan Tuhan dengan ditunjukkannya rasa empati, terhadap sesame, dan lingkungan sekitar, sembahyang di surau, bertanggung jawab terhadap masalah yang telah dilakukan. Sosial behavior digambarkan bahwa keterampilan seorang
Pambudi dalam memecahkan masalah yang menimpa Mbok Ralem sehingga dapat berobat dan sembuh dari penyakitnya. Gaya hidup yang digambarkan pada novel di Kaki Bukit Cibalak tentunya tidak jauh dari kehidupan yang kita lihat dan alami. Seperti pak Lurah Tanggir yang tidak takut mengeluarkan uang banyak untuk meminang Sanis untuk dijadikannya istri. Berbanding terbaik dengan Mbok Ralem dimandikan oleh perawat yang cantik-cantik, memakai sabun yang belum pernah dirasakan sebelumnya.sedangkan ekokritik sastra terdapat kerusakam-kerusakan ulah manusia seperti kepunahan binatang karena pembangunan masyarakat desa tanggir secara berlebihan, pencemaran lingkungan karena munculnya kendaraan bermotor yang menghasilkan polusi udara dan erosi tanah. Sehingga muncul perlawanan yang bisa dilihat dari sikap ideologis melalui tulisan kritisterhadap pemerintah. Oleh karena itu diharapkan dapat memberikan dorongan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan disekitar kita.
|