Stroke merupakan penyebab kematian ketiga di dunia setelah penyakit jantung koroner dan kanker, baik di negara maju maupun negara berkembang. Satu dari 10 kematian disebabkan oleh stroke (American Heart Association, 2014). Stroke diklasifikasikan menjadi dua kategori berdasarkan penyebab terjadinya stroke, yaitu stroke iskemik dan hemoragik.
Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2007, kasus stroke di Indonesia sebesar 8,3% dan pada tahun 2013 sebesar 12,1 % (kemkes.go.id). Sedangkan pada tahun 2018 sebesar 10,9% (Kementerian Kesehatan RI, 2018). Tingginya angka kejadian stroke dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko stroke antara lain hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, merokok, kolesterol tinggi, dan konsumsi alkohol (Resnick, 2009 & Yayasan Stroke Indonesia, 2012).
Faktor risiko tersebut dapat meningkatkan angka kejadian stroke dengan cara membuat plak yang akan menyumbat pembuluh darah bahkan bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak sehingga oksigenasi dan pasokan nutrisi ke otak terhambat (WHO, 2015).
Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko faktor-faktor yang berhubungan dengan kasus stroke. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 108 responden. Teknik pengambilan sampel diambil secara consecutive sampling. Analisa data secara univariat, bivariat (chi square), dan multivariat (regresi logistik).
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kasus stroke dengan umur, riwayat stroke, pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, obesitas, hipertensi, diabetes mellitus, peran tenaga kesehatan, kontrol penyakit, olahraga atau aktifitas fisik. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan kasus stroke adalah hipertensi dengan nilai Exp (B) 9,989 artinya tekanan darah memiliki peluang 9,989 kali untuk terjadi stroke.
Rekomendasi dalam penelitian ini yaitu bagi peneliti selanjutnya diperlukan penambahan sampel yang lebih besar dengan desain penelitian yang berbeda, memperluas variabel penelitian yang dapat mempengaruhi faktor risiko stroke, bagi rumah sakit dilakukan adanya sosialisasi dan edukasi terkait penyakit stroke dari tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat kepada pasien baik yang sudah terkena stroke maupun yang belum, karena hal ini berupaya untuk meminimalisir angka kejadian stroke.
|