Tesis ini bertujuan untuk mengetahui determinan status imunisasi dasar lengkap pada bayi di Indonesia. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan responden adalah ibu yang memiliki anak usia 12-24 bulan dan memiliki buku KIA. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data Riset Kesehatan Dasar 2018 dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Data dianalisis dengan menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat. Hasil analisis data menunjukkan bahwa proporsi imunisasi dasar lengkap pada bayi di Indonesia sebanyak 64,9% dan imunisasi dasar tidak lengkap sebanyak 35,1%. Berdasarkan hasil analisis multivariat, variabel yang mempunyai hubungan signifikan dengan status imunisasi dasar lengkap pada bayi di Indonesia adalah pemeriksaan kehamilan (nilai p=0,0001) OR=2,55 dan kunjungan neonatus (nilai p=0,001) OR=1,86. Ternyata pemeriksaan kehamilan lebih besar hubungannya dibandingkan kunjungan neonatus. Variabel pemeriksaan kehamilan memiliki OR=2,55 artinya ibu yang melakukan pemeriksaan kehamilan cukup lengkap memiliki resiko 2,55 kali untuk
mempunyai bayi dengan status imunisasi dasar lengkap daripada ibu yang melakukan pemeriksaan kehamilan kurang lengkap. Implikasi dalam penelitian ini adalah perlunya peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan yang memiliki pengetahuan yang baik akan memberikan pengetahuan dan pemahaman yang baik juga kepada ibu dalam
mendukung program imunisasi dan tenaga kesehatan yang terampil akan memberikan imunisasi sesuai dengan prosedur dan tingkat keberhasilan yang tinggi.
|