Abstrak  Kembali
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam mengelola hidroponik, hidroponik memiliki fungsi ekonomi, hidroponik sebagai alat produksi, meningkatkan pengetahuan dan sikap penduduk dalam melaksanakan kegiatan hidroponik, hidroponik menjadi faktor partisipasi sosial di Kelurahan Pengadegan Kecamatan Pancoran. Metode yang digunakan adalah Metode kualitatif deskriptif yaitu dengan mendapatkan data secara alamiah, meliputi pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara berstruktur dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada ketua RW 01, Ketua RT 01, 03. 05, ibu-ibu PKK, Karang taruna, Masyarakat Pengadegan. Hasil penelitian ini adalah Masyarakat Pengadegan aktif berpartisipasi dalam mengelola hidroponik yang dapat dilihat dari aktifnya masyarakat dalam mengambil keputusan ( perencanaan ), pelaksanaan, evaluasi, pemanfaatan hasil dari kegiatan hidroponik Kelurahan Pengadegan Kecamatan Pancoran. Analisis dari penelitian ini adalah : 1. Analisis partisipasi masyarakat dalam mengelola hidroponik dapat dilihat dari keaktifan masyarakat dengan prinsip gotong royong, percaya diri dalam kegiatan hidroponik. Kemudian adanya peningkatan pengetahuan masyarakat sekitar 79 %, mayoritas penduduk pria yang aktif dalam kegiatan ini sebesar 60%, pemberdayaan masyarakat juga sudah mengalami kemajuan. Terdapat dukungan dari tokoh masyarakat dalam meningkatkan hidroponik dilingkungan Kelurahan Pengadegan Kecamatan Pancoran. 2. Analisis karakteristik hidroponik yaitu terdapat partisipasi aktif masyarakat seperti meningkatkan produksi ekonomi dan meningkatkan pendapatan masyarakat, terciptanya gotong royong, penghijauan lingkungan. 3. Analisis hidroponik menjadi faktor partisipasi sosial yaitu terdapat keaktifan masyarakat dalam kegiatan sosial, meliputi bermusyawarah dalam mengambil keputusan tentang alternatif program hidroponik. 4. Analisis faktor pendukung dan penghambat partisipasi masyarakat yaitu terdapat faktor yang mendukung seperti menggerakkan masyarakat untuk mengembangkan potensi ekonomi kampung hidroponik, faktor yang menghambat partisipasi seperti fasilitas atau peralatan hidroponik belum memadai.