Abstrak  Kembali
Penelitian ini merupakan sebuah studi yang menggunakan model evaluasi CIPP dengan tujuan mengevaluasi terhadap kemampuan manajerial kepala pusat kegiatan belajar masyarakat dalam pelayanan pendidikan anak pemulung di tempat pembuangan akhir sampah di PKBM Al-Falah Bantargebang Kota Bekasi Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan mulai dari awal agustus sampai dengan akhir Oktober 2015 di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Al – Falah Tempat Pembuangan Akhir Sampah Bantargebang – Kota Bekasi Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian CIPP yang mencakup rasional (Context), masukan (Input), proses (Process), dan hasil (Product). Sumber dalam penelitian ini adalah kepala PKBM, guru, siswa dan orangtua siswa yang berjumlah 5 orang. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian sendiri serta dibantu dengan pedoman wawancara. Hasil penelitian secara keseluruhan dari berbagai aspek yang dievaluasi mulai dari rasional (Context), masukan (Input), proses (Process), dan hasil (Product) menunjukan bahwa kemampuan manajerial kepala Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) ”Al-Falah” kecamatan bantargebang kota bekasi tergolong efektif dilihat dari variabel konteks, input, proses dan produk dengan hasil yang cukup memuaskan dengan adanya guru yang kompeten, didukung manajemen yang sehat, program-program berjalan sesuai dengan rencana, pendanaan yang cukup, fasilitas yang memadai. Sehingga dapat dikatakan kemampuan manajerial kepala pusat kegiatan belajar masyarakat al-falah cukup berhasil dalam memberikan pelayanan pendidikan. Namun demikian, berdasarkan fakta, data lapangan dan analisis yang dilakukan terdapat beberapa temuan dan implikasi sebagai berikut: (1) terdapat persamaan pemikiran tentang pemahaman manajemen dan pelayanan pendidikan sekolah diantara warga sekolah yang terdiri dari kepala PKBM, guru dan staf sehingga timbul kekompakan dan kebersamaan PKBM Al-Falah Bantargebang. (2) terdapat prosedur teknis pelaksanaan pembelajaran yang masih kurang dipahami oleh guru sehingga kurang efektif dan efesien dalam pelaksanaannya, (3) terdapat manajemen mengenai pengaturan pendanaan pada implementasi pembelajaran yang mengakibatkan terhambatnya kemajuan PKBM, terlebih jika ingin mengadakan kegiatan yang berskala besar. (4) terdapat masih banyak siswa PKBM Al-Falah yang malas, nakal dan tidak ingin belajar, terlebih jika ingin mencari sampah di tempat pembuangan akhir sampah. (5) Program – program PKBM Al-Falah cukup efektif dalam membantu meningkatkan pendidikan masyarakat dan sangat bermanfaat bagi siswa dan warga tempat pembuangan akhir sampah bantargebang untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi atau sebagai bekal mencari kerja yang lebih baik