Abstrak  Kembali
Tesis ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh langsung inflasi, nilai tukar dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terhadap kupon Obligasi Negara Ritel (ORI) dan pengaruh tidak langsung inflasi dan nilai tukar terhadap kupon ORI. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan data sekunder yang diperoleh dari website resmi Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia (BEI).. Populasi pada penelitian ini berjumlah ORI seri 001 sampai dengan 016 dan seluruh populasi dijadikan sampel. Data yang diperoleh diolah menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan menggunakan analisis jalur untuk menjawab hipotesis penelitian. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui analisis jalur dapat diketahui pengaruh langsung inflasi (X1) terhadap IHSG (X3) adalah sebesar -0,466 dimana signifikansi adalah sebesar 0,007 yang berarti berpengaruh negatif,dan signifikan; pengaruh langsung nilai tukar (X2) terhadap IHSG (X3) adalah sebesar 0,603 dengan signifikansi 0,001 yang berarti berpengaruh positif dan signifikan; pengaruh langsung inflasi (X1) terhadap kupon ORI (Y) adalah 0 dengan signifikasi 1 yang berarti tidak berpengaruh, sedangkan pengaruh tidak langsung adalah 0,518; pengaruh langsung nilai tukar (X2) terhadap kupon ORI (Y) adalah sebesar 0,440 dengan signifikasi 0,104 yang berarti tidak berpengaruh sedangkan untuk pengaruh tidak langsung adalah sebesar - 0,671; pengaruh IHSG (X3) terhadap kupon ORI (Y) adalah sebesar -1,112 dengan signifikansi 0,004 yang berarti berpengaruh negatif dan signifikan. ORI adalah obligasi negara yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2006. Penerbitan ORI memiliki peran strategis bagi perekonomian nasional. ORI menjadi alternatif investasi bagi masyarakat, khususnya investor ritel. Kupon ORI bersifat tetap (fixed rate) sampai dengan jatuh tempo.