Di Jakarta ada 7 Perguruan Tinggi yang mempunyai akreditasi A, satu
diantaranya adalah Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. Adanya 7
Universitas ini maka persaingan tidak dapat dihindari, seperti tren penerimaan
mahasiswa baru UHAMKA terjadi kecenderungan naik dan turun dalam 5 tahun
terakhir. Tahun 2019 terjadi penurunan penerimaan mahasiswa baru sekitar 8,3%, Tren penurunan ini juga tentu saja di alami universitas lain. Untuk mencari atribut apa saja yang melatarbelakangi minat memilih/minat beli para calon mahasiswa maka dilakukan pra penelitian kepada 48 responden mahasiswa 2019-2020 FISIP UHAMKA. Mereka mengatakan ada beberapa atribut/ yang mempengaruhi minat memilih Universitas, diantaranya persepsi harga, referensi mulut ke mulut, promosi melalui social media marketing, lingkungan fisik dan citra produk. Penelitian ini bersifat terbatas oleh karena itu hanya dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif pada 2 variabel bebas yaitu persepsi harga (X1), dan social media marketing (X2) dan 1 variabel terikat yaitu minat memilih (X3). Populasi nya adalah siswa SMA Muhammadiyah kelas 12 se Jakarta Selatan sebanyak 775 siswa. Jika menggunakan rumus slovin dengan margin error 5% maka akan diperoleh sampel penelitian sebanyak 264 orang. Selanjutnya alat ukur variabel menggunakan skala model linkert lima poin. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner.
Tahapan analisis data melalui tiga tahapan, yaitu analisis deskriptif, uji validitas dan realibilitas, uji asumsi klasik serta pengujian hipotesis melalui analisis korelasi dan analisis jalur (path analysis). Hasil analisis korelasi menunjukkan persepsi harga mempunyai korelasi/pengaruh yang lebih besar dari social media marketing. Untuk persepsi harga jika dilihat dari tabel korelasi antar dimensi, korelasi yang paling lemah adalah persepsi kualitas. Responden masih ragu apakah biaya kuliah sudah sesuai produk yang ditawarkan dan manfaat yang diterima, masih ada anggapan kuliah di UHAMKA tidak terjangkau. Untuk social media marketing, bila melihat dari tabel korelasi antar dimensi hubungan yang paling lemah adalah dimensi interaction. Disini para responden mempunyai anggapan bahwa media sosial UHAMKA belum up to date memberikan informasi yang ada. Secara keseluruhan pengaruh langsung X1 terhadap X3 sebesar 51,1%, X2 terhadap X3 sebesar 23%, X1 terhadap X2 sebesar 57,7% dan pengaruh tidak langsung X1 terhadap X2 melalui X3 sebesar 29,4%.
|