Kinerja pegawai di suatu organisasi adalah titik fokus pada organisasi informasi
yang lebih menekankan kinerja organisasi dari kualitas kinerja pegawainya
dibandingkan dengan produksi benda yang menekankan pada fixed asset. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai cukup rumit dan saling berhubungan satu dengan lainnya. Dalam terminologi Mayo setidaknya kinerja pegawai dikontribusikan oleh lima faktor: 1) kapabilitas individu, 2) motivasi individu, 3) efektivitas tim kerja, 4) iklim organisasi, dan 5) kepemimpinan. Karena itu employee engagement dan organizational citizenship behavior sebagai bagian dari iklim organisasi dan efektivitas tim kerja berkontribusi dalam kinerja pegawai. Riset ini bertujuan untuk menemukan pengaruh langsung, positif employee engagement dan organizational citizenship behavior
terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah riset kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner tertutup. Populasi penelitian adalah sebanyak 58 orang, dan seluruh populasi menjadi sampel penelitian ini. Data yang terkumpul diproses dengan analisis kuantitatif deskriptif dan inferensial dengan menggunakan analisis regresi linier berganda untuk menjawab hipotesis penelitian ini. Temuan riset ini adalah: 1) koefisien employee engagement terhadap kinerja pegawai secara langsung = 0,673 yang menyatakan pengaruh langsung, positif dan signifikan, 2) koefisien organizational citizenship behavior terhadap kinerja pegawai
secara langsung = -0,136 yang menyatakan pengaruh langsung, negative dan tidak signifikan, 3) koefisien employee engagement dan organizational citizenship behavior terhadap kinerja secara bersama-sama R2 = 0,347 pada R square yang menyatakan pengaruh langsung, positif dan signifikan. Melalui penelitian ini disarankan agar organisasi Setbalitbang Diklat Kemenag
meningkatkan kinerja pegawainya dengan cara: 1) memberikan kesadaran kepada rekan sejawat untuk memberikan bantuan ketrampilan tentang substansi pekerjaan, 2) memberikan imbauan kepada rekan sejawat untuk membantu memberikan keterampilan tentang bentuk/format pelaporan pekerjaan, 3) internalisasi nilai-nilai kerja dan agama terutama tentang Surat An Nasyr mengenai etos penuntasan kerja 4) internalisasi hadits-hadits
rasulullah saw tentang manusia yang bermanfaat bagi manusia lain baik dalam
kegiatan ceramah, pengarahan, gathering maupun diklat revolusi mental, 5) sosialisasi motto Kementerian Agama tentang ”ikhlas beramal” menggunakan cara-cara baru yang lebih dapat diterima terutama tentang nilai-nilai keikhlasan untuk berbuat baik bagi kepentingan orang banyak spesifiknya tentang menggantikan tugas rekan kerja yang sedang tidak masuk, 6) penanaman nilai keutamaan dari menjaga diri dari sikap tajassus dari mencari-cari kesalahan orang lain terutama yang terkait manajemen kantor.
|