Abstrak  Kembali
Menurut World Health Organization (WHO), di kawasan Asia Tenggara populasi lanjut usia (lansia) sebesar 8% atau sekitar 142 juta jiwa. Pada tahun 2050 diperkirakan populasi lansia meningkat 3 kali lipat dari tahun ini. (Kemenkes RI 2013). Lansia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas, berdasarkan Undang Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Menopause merupakan suatu gejala dalam kehidupan wanita yang ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi. Menopause adalah fase alami dalam kehidupan setiap wanita yang menandai berakhirnya masa subur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuinya determinan perilaku pra lanjut usia (lansia) dalam menghadapi menopause di pos pembinaan terpadu (posbindu) wilayah kerja Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon Tahun 2019 Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian berupa case control dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah pra lansia usia 45-59 tahun di posbindu wilayah kerja Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon sebanyak 569 orang. Setelah dilakukan penghitungan, didapatkan jumlah minimal responden yang dibutuhkan yaitu 86 responden. Setelah di uji secara serentak, variabel yang bermakna dalam analisis multivariabel menunjukan hasil yang berbeda. Dari sepuluh variabel yang di analisis hanya terdapat 2 variabel yang merupakan faktor risiko terhadap perilaku pra lansia dalam menghadapi menopause yaitu peran posbindu (OR=3,737) dan lingkungan (OR=3,592). Nilai R2 adalah 0,276 yang berarti bahwa 27,6% perilaku pra lansia dalam menghadapi menopause dipengaruhi oleh kedua faktor tersebut dalam waktu bersamaan. Variabel yang paling dominan pertama adalah peran posbindu setelah itu variabel lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian diatas lingkungan yang mendukung dan optimalisasi peran posbindu dapat mempengaruhi dalam kegiatan layanan kesehatan bagi lansia.