Perpindahan karyawan dari satu perusahaan ke perusahaan lain merupakan hal yang menjadi perhatian mengingat fenomena ini tidak hanya menjadi momok dalam perencanaan strategi bisnis dalam sebuah perusahaan, namun juga menjadi perhatian khusus dalam bidang rekrutmen dan talent management. Faktor yang mempengaruhi turnover intention cukup komplek dan saling berkaitan satu sama lain, diantaranya meliputi worklife balance, employee engagement dan lain-lain. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh worklife balance dan employee engagement terhadap turnover intention di Elzatta Hijab Jakarta. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif.Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner.Populasi pada penelitian ini berjumlah 60 responden, dan seluruh populasi dijadikan sampel.Data yang diperoleh diolah menggunakan analisis kuantitatif deskriptif dan inferensial menggunakan analisis jalur untuk menjawab hipotesa penelitian. Analisis jalur worklife balance terhadap turnover intention sebesar 𝜌31= −0,754 memiliki tingkat korelasi kuat. Analisis jalur employee engagement terhadap turnover intention sebesar 𝜌32= -0,244 memiliki tingkat korelasi rendah. Dan analisis jalur worklife balance terhadap employee engagement sebesar 𝜌12= 0,806 memiliki tingkat korelasi tinggi. Dari ketiga hipotesis ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Berdasarkan perhitungan korelasi antar dimensi, diperoleh dimensi intrusion of personal life (IPLW) pada worklife balance memiliki tingkat pengaruh lebih tinggi terhadap turnover intention sebesar 0,825, lalu dimensi dedication pada employee engagement juga memiliki tingkat pengaruh lebih tinggi terhadap turnover intention sebesar 0,797. Dan intrusion of work into personal life (IWPL) memiliki pengaruh yang lebih tinggi terhadap employee engagement sebesar 0,917. Untuk menurunkan jumlah Turnover Intention pada perusahaan adalah dengan melakukan upaya untuk membuat karyawan memiliki keseimbangan dalam kehidupan pribadi dan juga pekerjaannya. Serta, perusahaan harus dapat mempererat hubungannya dengan karyawan, karena apabila karyawan merasa engaged dengan perusahaan, maka mereka akan memilih untuk tetap berada dalam perusahaan tersebut.
|