Abstrak  Kembali
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2018 lebih dari 1,5 miliar orang atau 24% dari populasi dunia terinfeksi kecacingan. Infeksi tersebar luas di daerah tropis dan subtropis, dengan angka terbesar terjadi di sub-Sahara Afrika (72,4%), Amerika (56,5%), Cina (53,9%) dan Asia Timur (52,7%) dengan prevelensi kecacingan tertinggi pada anak usia sekolah dasar yaitu 75% dimana infeksi kecacingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kecacingan pada siswa SDN 1 Karangkamulyan Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan study penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional (potong lintang), dilakukan pada bulan September tahun 2020 dengan 153 responden. Terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi (P-value:0,006), pendidikan ibu (p-value:0,039), pendidikan ayah (p-value:0,031), pekerjaan ayah (pvalue: 0,004), penghasilan (p-value:0,046), kebiasaan mencuci tangan (p-value:0,000), kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS) (p-value:0,000), mengkonsumsi sayur mentah (p-value:0,013), kebersihan kuku (P-value:0,034), pemakaian alas kaki (pvalue: 0,011), kepemilikan jamban (p-value:0,000), sumber air minum (P-value:0,029), sumber air bersih untuk masak dan minum (p-value:0,000), konsumsi obat cacing dalam 1 tahun terakhir (P-value:0,000). Perlunya peningkatan program promotif, preventif dan kuratif terkait infeksi cacing. Selain itu, masyarakat pun perlu meningkatkan personal hygiene dan menjaga sanitasi lingkungan rumah agar terhindar dari kontaminasi telur cacing.