Abstrak  Kembali
Tenaga kerja di Indonesia sebesar 49% (127,07 juta orang), Depresi yang berujung dengan bunuh diri yaitu sebanyak 6,1% atau setara dengan 11 juta orang, dan untuk DKI Jakarta sebanyak 6% (Riskesdas, 2018). Hasil Psikologi kerja 9 Perusahaan Konstruksi di DKI Jakarta tahun 2019 yaitu dari108 pekerja mengalami 59% (resiko stress sedang) pada beban kerja kuantitatif, 71% (resiko stress sedang) pada beban kerja kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor individu, faktor pekerjaan, kebisingan di lingkungan kerja dengan tingkat stres kerja pada pekerja. Penelitian ini menggunakan analitik kuantitatif dengan metode cross sectional (potong lintang) di lakukan pada bulan Mei-Juli 2020 pada 188 pekerja di PT. Master Wovenindo Label Jakarta tahun 2020. Terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin, masa kerja, ketaksaan peran, konflik peran, beban kerja berlebih kuantitatif, beban kerja berlebih kualitatif, Pengembangan karir, Tanggung Jawab terhadap orang lain dan kebisingan. Variabel pengembangan karir paling dominan terhadap stres kerja pada pekerja dengan OR 17,722. Diharapkan pada PT Master Wovenindo Label Jakarta untuk melakukan Peningkatan Pelaksanaan Program Pengendalian stres kerja serta memberikan kesempatan untuk pengembangan karir pada pekerja. Melakukan pemilihan dan penempatan pekerja yang sesuai, pendidikan dan pelatihan, menentukan prioritas kerja, mengadakan program konseling dan komunikasi organisasional yang memadai.