ASI merupakan makanan paling ideal bagi bayi dan pemberian ASI eksklusif menjadi salah satu intervensi untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian anak. Tesis ini bertujuan untuk menganalisis hubungan status pekerjaan ibu dan faktor lain terhadap pemberian ASI eksklusif pada bayi di Indonesia berdasarkan data IFLS tahun 2014.
Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan crossectional. Penelitian ini menggunakan data longitudinal berskala besar yakni data IFLS tahun 2014. Subyek dalam penelitian ini adalah bayi usia >6-23 yang masuk dalam wawancara IFLS tahun 2014. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan regresi logistik yaitu untuk melihat hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil analisis logistik menunjukkan adanya hubungan negatif antara status pekerjaan ibu terhadap pemberian ASI eksklusif. Dari faktor lain atau faktor pendukung didapatkan hasil ada hubungan yang signifikan antara suku dan kunjungan ANC trimester 3 terhadap pemberian ASI eksklusif. Kesimpulannya cakupan pemberian ASI eksklusif dapat dipengaruhi oleh suku dan jumlah kunjungan ANC pada trimester 3.
Diharapkan bagi petugas kesehatan agar memberikan KIE saat trimester 3 dengan menekankan atau memberikan informasi yang lebih banyak mengenai pentingnya ASI eksklusif bagi bayi, sehingga masyarakat tidak mengikuti budaya yang tidak mendukung terhadap pemberian ASI eksklusif. Terutama beberapa daerah yang masyaraktnya memiliki budaya memberikan makanan pralektal pada bayi sebelum usia 6 bulan.
|