Keputihan (Flour albus) seringkali dialami dari berbagai kalangan usia pada wanita. Ada berbagai dampak dari keputihan yang berjenis patologi (keputihan tidak normal) yang merupakan sebuah petunjuk adanya penyakit yang harus diobati. Keputihan yang bersifat fisiologi tetap menjadi beresiko bila tidak ditangani dengan baik oleh karena itu perlu dilakukan pencegahan terhadap keputihan. Penelitian ini menganalisisnya menggunakan teori Lawrence Green berdasarkan Faktor factor predisposisi , factor- factor pendukung, dan factor-faktor penguat.
Penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan crossectional (potong lintang) . penelitian ini dilakukan di DPR RI. Populasi penelitian ini seluruh pasien wanita yang berkunjung ke pelayanan kesehatan DPR RI dengan sampel doperoleh sebanyak 200 orang. Penarikan sampel dengaan purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariate dengan chi-square dan analisis multivariate dengan uji regresi, pada tingkat kepercayaan 95% (α=0,05).
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa factor yang berhubungan dengan pencegahan keputihan (flour albus) di DPR RI yaitu pengetahuan, sikap dan keterpaparan informasi (dengan nilai p < 0,005). Variabel pengetahuan merupakan variable yang paling besar berhubungan dengan nilai Exp(B)/OR = 6,89(95%CI=3,41 – 13,91) artinya wanita pekerja yang melakukan pencegahan keputihan kurang baik kemungkinan 6,89 kali karena wanita pekerja memiliki pengetahuan yang kurang. Sehingga penelitian ini disarankan dapat menjadi acuan serta tambahan informasi mengenai besarnya masalah keputihan pada karyawan wanita.
|